Jumat, 20 Agustus 2010

ALQOMAH, the Prophet ordered Bilal to burn the bodies



Recounted that at the time of the Prophet. there was a young man named Alqomah. He was an enterprising young man of worship, many of fasting and praying diligently like charity. One day he was very ill, so his wife sent envoys to the Messenger of Allah. He has to inform the Prophet. about the state Alqomah. Then the Messenger of Allah. then sent Amar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi and Bilal bin Rabah ra. to see her. He saw. He said: "Go home and talqinlah Alqomah to say La illaha illallah." Finally they went to his house, apparently when it Alqomah already in a state of dying, then they immediately mentalqinnya, but apparently can not pronounce an oral Alqomah illallah La Illaha they report the incident immediately that the Messenger of God.

Messenger. asked: "Does he still have both parents?."

There is an answer: "Yes, O Messenger of Allah, he still has a mother who was elderly."

Then the Messenger of Allah. sent envoys to meet him, and he saw. commanding his delegation: "Tell the mother Alqomah, if he was still able to walk to see the Messenger of Allah. So go, but if not, then let the Holy Prophet. who came to see him. "

When the messenger came to where his mother Alqomah, and the message he saw. has been submitted, he said: "I'm the one who is more entitled to come to the Prophet."

So he walked with a cane and went to the Messenger of Allah. Arriving at the house he saw. then he greets his greetings and Rasulullah saw.pun answer. Last Messenger of Allah said:

"O mother Alqomah, answer questions honestly. Because if you lie it will come a revelation from Allah SWT. that will tell me this, how exactly the state of your son Alqomah? ".

then the mother replied: "O Messenger of Allah. her diligent work on prayer, fasting and many happy bersadaqoh. "

Then the Prophet asked again: "Then how do you feel it? '"

He replied: "I get mad at him, O Messenger of Allah."

Messenger. asked again: "Why?" "

He replied: "O Messenger of Allah. he prefers his wife than me, and he too rebellious to me. "

Then the Messenger of Allah said: "Verily, anger the mother had prevented oral Alqomah, so can not say the creed."

Then he saw.bersabda: "O Bilal, go and collect a lot of firewood."

The mother asked: "O Messenger of Allah. what do you want? "

He saw. replied: "I'll burn before you."

he replied: "O Messenger of Allah. I can not stand if you burn my son in front of me. "
Then the Messenger of Allah. replied: "O mother Alqomah, actually adzab Allah SWT. more painful and longer. If you want to Allah SWT. pardoned, then let it go son Alqomah. By the substance of my soul was in his hands, praying, fasting and shodaqohnya will not benefit at all while you are still mad at him. "

Then the mother said: "O Messenger of Allah. Allah as a witness and also the angels and all the Muslims who were present today, that I have been blessing to my son Alqomah. "

Prophet also said to Bilal ra: "O Bilal, go to see if Alqomah been able to say the creed or not. Perhaps the mother Alqomah say something does not come from his heart, or maybe he just embarrassed me. "

Bilal also went up, and it turns out he's heard from inside the house Alqomah say La ilaha illallah.

So Bilal went in and said: "O mankind, indeed anger Alqomah mother had prevented her spoken, so can not say the creed, and She's willing has made it capable of saying the creed."

And finally Alqomah died on the spot.

Then the Messenger of Allah. saw him and ordered him bathed and wrapped in the shroud, then he saw. prayer and bury it, and close to the grave, he said: "O all the Muhajirin and Anshor, who preferred his wife from the mother, then he will get the curse of Allah, the angels, and all mankind. Allah will not accept his deeds at all unless he would repent, and do good to his mother, and asked for his blessing, because the blessing from Allah SWT Ridho depends on it, and Allah's anger depending on his anger. "

LARANGAN MEMAKAN BABI DALAM KITAB SUCI AGAMA-AGAMA IBRAHIM



Sejarah Munculnya Agama-agama Ibrahim.

Sebelum kita membahas tentang Larangan memakan babi dalam Kitab Suci Agama-agama Ibrahim perlu juga dipahami sejarah munculnya Agama-agama tersebut. Berdasarakan sejarah Kenabian, Ibrahim adalah cikal bakal terbentuknya 3 Agama besar didunia atau yang dikenal dengan Agama-agama Samawi :

1. Agama Yahudi yang mengimani Taurat dan Zabur sebagai kitab Sucinya yang dibawa oleh Nabi Musa A.S dengan bahasa awal yang digunakan adalah bahasa Ibrani

2. Agama Nasrani/ Kristiani/ Kristen yang mengimani Taurat dan Zabur (Injil Perjanjian Lama) dan Injil Perjanjian Baru, Injil perjanjianbaru adalah kumpulan dari surat-surat dan kesaksian dari 12 Murid dari Nabi Isa A.S yang dikumpulkan oleh St. Paul pada abad ke 3 setelah diangkatnya Nabi Isa A.S ke sisi Allah S.W.T (atau Yesus Kristus, sebutan penghormatan dari Umat Kristen untuk Isa A.S). dan baru pada abad ke Tiga inilah Penuhanan Isa A.S oleh kaum /pengikut Kristen saat itu di deklarasikan menjadi Yesus Kristus dengan didukung oleh Pemerintahan Romawi saat itu sehingga pada akhirnya keluar dari Koridor hukum Agama Yahudi/ Jews yang tidak meyakini Isa A.S sebagai Anak Tuhan. Jadi “St. Paul lah yang mengembangkan agama Kristen, penyebar dan penulis sebagian besar dari Kitab Perjanjian Baru” (Michael H. Hart dalam bukunya The 100 halaman 38-39). selanjutnya Agama Resmi bagi Kerajaan Romawi saat itu menjadi dua, Agama Yahudi dan Agama Kristen. Agama Yahudi/ Jews Dipeluk oleh Orang-orang keturunan Yahudi sedangkan Agama Kristen dipeluk oleh Orang-orang keturunan Bangsa Arya/ Romawi yang sebelumnya memeluk Kepercayaan Arya (Dewa Matahari sebagai Dewa tertinggi), tentunya dilakukan penyesuaian ajaran dan Adat Istiadat peribadatannya dengan Kepercayaan Arya yang telah dianut sebelumnya oleh Bangsa Romawi/ Bangsa Arya (Suku asli bangsa Eropa Modern saat ini) termasuk peringatan 25 Desember sebagai tanggal lahirnya Yesus Kristus yang menyesuaikan dengan Peringatan yang sering dirayakan oleh Bangsa Romawi untuk menghormati Dewa Arya (Dewa Matahari). untuk lebih detailnya bisa dibaca pada Buku “A History of God” karangan Karen Armstrong (Seorang mantan Biarawati yang mendapatkan restu dari Vatikan untuk mencari dan mempelajari Kitab-kitab asli dan Manuskrib-manuskrib Kuno di Tempat asalnya Agama-agama samawi muncul dan saat ini menjadi Guru Besar Ahli Sejarah Timur Tengah , Beliau lebih mengaku sebagai seorang Monoteis yang Bebas). sebagaimana yang dituturkan oleh Karen Armstrong pada perkembangannya sebagian Umat Kristen terpecah keyakinannya antara memegang kedua kitab suci itu sebagai pedoman peribatannya dan sebagian lagi hanya memegang Injil (Perjanjian Baru) sebagai kitab sucinya.

3. Agama Islam yang mengimani Taurat, Zabur dan Al Qur’an sebagai kitab suci yang memang diturunkan dari sisi Allah S.W.T. Sementara perbedaan cara beriman kepada kitab-kitab Allah selain Al-Qur’an dan kepada Al-Qur’an sendiri disebabkan oleh beberapa hal, seperti berikut :

1. Masa berlaku kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah selesai

2. Kitab-kitab sebelum Al-Qur’an berlaku terbatas pada satu umat saja, yakni umat yang hidup pada masa dan wilayah tertentu. Misalnya, kitab Taurat untuk umat Nabi Musa dan untuk kaum Bani Israil

3. Kandungan pokok dari kitab-kitab sebelum Al-Qur’an telah termuat dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, jika kita dapat mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an secara sempurna, maka itu berarti kita juga telah mengamalkan isi pokok kitab-kitab Allah selain Al-Qur’an.

”Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya….” (QS. An’am : 92).

”Dan Kami berikan kepada Musa kitab (taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman) : ”Jangan kamu mengambil penolong selain Aku.” (QS. Al-Isra’ : 2)

”…….. Dan Kami berikan Zabur kepada Nabi Daud.” (QS. Al-Isra’ : 55)

”Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan bahasa Arab, agar kamu memikirkannya.” (QS. Yusuf : 2)

· Selain empat kitab tersebut diatas, Allah SWT juga menurunkan wahyu dalam bentuk shuhuf. Shuhuf adalah lembaran-lembaran berisi firman Allah yang diturunkan kepada para Nabi atau Rasul. Shuhuf berisi tentang hukum dasar yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan agama bagi Nabi atau Rasul yang telah diberi shuhuf tersebut.

· Allah SWT berfirman :

”Sesungguhnya ini benar – benar terdapat dalam kitab Allah yang dahulu (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al- A’la : 18-19)

Beberapa Nabi yang telah menerima shuhuf dari Allah sebagai berikut :

a. Nabi Idris As menerima 30 shuhuf

b. Nabi Sits As menerima 50 shuhuf

c. Nabi Ibarahim As menerima 10 shuhuf

d. Nabi Musa As menerima 10 Shuhuf

“Rencana” Tuhan menurunkan empat kitab itu secara bertahap tentu ada maksudnya.. Tapi amat sedikit dari kita yang mampu memahami rencaNya.
Tapi dari indikasi yang diberikan-Nya. bahwa penurunan ke empat kitab itu mengikuti perkembangan pengetahuan dan budaya umat saat itu.
Tuhan telah menurunkan 3 kitab sebelumnya kepada umat dari keturunan Yahudi dan semuanya berakhir dengan “berubah”nya kitab-kitab tersebut dari konteks aslinya.
Pada saat yang sama ada satu kaum yang memang kehidupannya sangat jahiliyah saat itu ditempat dimana seharusnya nama Tuhan dimuliakan. yaitu bangsa arab di Mekah, tempat Ka’bah berada.
Mungkin Tuhan ingin “menunjukkan” kepada bangsa Israel bahwa mereka bukan lagi bangsa pilihan, karena kerusakan-kerusakan yang mereka buat. sekaligus mengembalikan Ka’bah sebagai tempat suci dan dimuliakan. Dan ini juga untuk menunjukkan kaitan ajaran yang dibawa Muhammad adalah juga merupakan yang dibawa oleh Ibrahim (nenek moyang orang Israel). Karena Nabi Muhammad pun ternyata memiliki pertalian Darah dengan Nabi Ibrahim, dimana dalam sejarah Kenabian Muhammad merupakan keturunan dari Nabi Ismail, anak dari Nabi Ibrahim dengan Siti Hajar / Hagar sebelum kelahiran Nabi Ishaq yang nantinya menurunkan Bangsa Israel dari keturunannya.

”Manusia itu adalah umat yang satu (setelah timbul perselisihan) maka Allah SWT mengutus para Nabi sebagai pemberi khabar gembira dan pemberi peringatan dan menurunkan bersama mereka kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan (itu). Tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang-orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah : 213).

Mengenai Larangan memakan Babi sebenar nya telah dicantumkan dalam kitab-kitab suci terdahulu :

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, “ [Al-Qur'an 5:3]
ayat-ayat Al Qur’an di atas cukup untuk memenuhi bagi Muslim mengapa babi diharamkan.

Umat Yahudi dan Kristen lebih percaya dengan Kitab Suci agamanya. Taurat melarang mengkonsumsi babi, dalam kitab Imamat : “Dan babi, meskipun ia memiliki kuku terbelah, namun dia tidak memamahbiak; babi adalah najis untuk Anda”.

“daging nya jangan kamu makan, dan bangkai mereka jangan engkau sentuh, mereka adalah najis untuk Anda.”[Imamat 11:7-8]

Babi juga dilarang dalam Injil dalam kitab Ulangan :

“Dan babi, karena kukunya terbelah, namun bukan pemamah biak, ia adalah najis untuk Anda. Kamu jangan makan daging mereka, dan jangan menyentuh bangkai mereka.” [Ulangan 14:8]

larangan yang sama juga diulang dalam Injil dalam kitab Yesaya bab 65 ayat 2-5.

tambahan : dalam alkitab terbitan sekarang terdapat tambahan babi HUTAN sedangkan alkitab terbitan tahun 1992 ke bawah tidak terdapat kata HUTAN . . .


Bukti bukti Ilmiah bahwa Babi berbahaya dan tidak layak untuk dikonsumsi Manusia.

Babi dari dulu bertanggungjawab atas terjadinya berbagai macam penyakit. Umumnya penyakit yang ditimbulkan oleh babi sangat-sangat misterius. Tahun 1918, babi bertanggungjawab atas berjangkitnya penyakit yang bernama “Spanish Flu”. Menurut kabar resmi 21 juta nyawa melayang akibat penyakit ini. Kabar tak resmi menyebut angka 40 juta.

Belum lama, ketika berjangkit SARS, babi juga jadi monster yang menakutkan. Semenanjung China dan Singapura jadi sepi pengunjung. Lalu, lagi-lagi babi yang menjadi biang kerok merebaknya Nipah Virus, yang membunuh sedikitnya 100 orang di Malaysia.

Bulan Agustus 2005, di China puluhan orang mendadak mati, dengan gejala misterius, seperti mual, demam, muntah-muntah dan pendarahan di bawah kulit. Mereka adalah para petani yang secara langsung melakukan kontak dengan babi-babi.

Sekarang di Indonesia sedang heboh membicarakan Flu Burung. Flu burung sendiri sebetulnya hanya penyakit yang menular dari unggas ke unggas, seperti ayam, burung, bebek dan sama sekali tidak bisa menular kepada jenis hewan lain, seperti kadal, kelinci, atau primata seperti, kera, baboon, monyet dan manusia (dalam dunia biologi, manusia termasuk primata lho, jangan marah), karena kelainan GEN antara manusia dan unggas.

Flu burung sendiri termasuk salah satu dari 15 afian influenza yang secara rutin menyerang para hewan unggas. Pasti kita sering mendengar wabah penyakit unggas, yang biasanya menyerang ayam secara massal, seperti tetelo dll. Itu juga termasuk afian influenza atau flu burung. Tidak heran kalau para peternak ayam sering ditinggal mati mendadak oleh ternaknya secara berjamaah. Lalu kenapa flu burung bisa masuk ke tubuh manusia dan hewan lainnya? Ini yang menjadi “misterius link”. Ternyata lagi-lagi si babi yang musti bertanggungjawab.

Ceritanya begini, Virus flu burung secara diam-diam merasuk ke dalam tubuh si babi dan tubuh si babi secara alami menjadi lahan yang subur bagi firus flu burung untuk bermutasi menjadi jenis H5n1 yang bisa menembus kekebalan tubuh manusia. Lalu virus yg sudah bermutasi tersebut lompat lagi dari babi ke unggas, ke hewan lainnya, dan manusia. Nah, kini kemampuan si virus bukan hanya menjangkiti unggas-unggas, tapi sudah pandai pula menjangkiti manusia. Dan pada tingkat yang lebih parah nantinya, virus itu bisa menular dari manusia ke manusia. Tidak heran kalau detektif depkes RI sampai sekarang tidak menemukan tokoh intelektual dibalik terbunuhnya para penderita flu burung. Karena walaupun mereka, para korban, tidak makan ayam atau tidak punya unggas, bisa jadi virus itu dari jenis binatang lainnya.



Kembali ke cerita si babi. Hebatnya si babi ini, walaupun menjadi lahan subur bagi berkembangnya berbagai macam virus dan penyakit, si babi sendiri tidak menderita penyakit tersebut! Ini yang masih menjadi bahan penyelidikan para ahli. (Makanya tidak ada babi yang beli obat ke apotik). Kenapa sih berbagai penyakit dan virus mematikan dari babi bisa dengan mudah bermutasi, dan menyerang manusia?

Pertama, karena kedekatan DNA (Deoxyribo Nucleid Acid) manusia dan babi hanya selisih 3 persen saja. Tidak heran kalau anatomi tubuh babi, lebih mirip manusia. Hingga organ tubuh babi lebih cocok digunakan untuk transplantasi / cangkok organ tubuh manusia. Bahkan suatu riset di Australia pernah mencoba mencampur sperma manusia dan indung telur babi untuk dibuahi. Dan ternyata berhasil. Karena DNA manusia dan babi sangat-sangat mirip. Hanya hasil dari riset pembuahan itu tidak dipublikasikan, menjadi manusia atau babi, atau manusia setengah babi, atau babi setengah manusia.

Kedua, babi mempunyai PERV (Porcine Endogenous Retrovirus), semacam virus asli yang diindap babi. Dengan kata lain, sejak lahir babi di seluruh dunia sudah memiliki Deoxyribo Nucleid Acid yang mengandung Porcine Endogoneous Retrovirus, yang berpotensi menyebar berbagai macam penyakit. Sekurangnya 25 jenis virus yang berbeda dari babi, dapat menjangkiti manusia.

The National Institute Standard Tecnology (NIST) pernah menghabiskan dana sebesar US$ 1,9 juta dalam rangka menghilangkan Porcine Endogenous Retrovirus dari babi, tapi gagal. Jadi tidak heran, kalau sedari dulu lagi, Islam melarang pemeluknya untuk mencerna segala produk makanan yang mengandung unsur B2 (babi) ini. Lagian masih banyak jenis makanan lain, yang free PERV, seperti ayam, kalkun, sapi, tempe, tahu dll.

A L Q O M A H, Rasulullah menyuruh Bilal membakar jenazahnya


Konon dikisahkan bahwa pada Zaman Rasulullah saw. ada seorang pemuda yang bernama Alqomah. Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin sholat banyak puasa dan suka bershodaqoh. Suatu hari dia sakit keras, maka Istrinya mengirim utusan kepada Rasulullah saw. untuk memberitahukan kepada Beliau saw. tentang keadaan Alqomah. Maka Rasulullah saw. kemudian mengutus Amar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah ra. untuk melihat keadaannya. Beliau saw. bersabda:”Pergilah kerumah Alqomah dan talqinlah untuk mengucapkan La illaha Illallah.” Akhirnya mereka berangkat ke rumahnya, ternyata saat itu Alqomah sudah dalam keadaan naza, maka segeralah mereka mentalqinnya, namun ternyata lisan Alqomah tidak bisa mengucapkan La Illaha Illallah langsung saja mereka laporkan kejadian itu kepada Rasulullah saw.

Rasulullah saw. pun bertanya:” Apakah dia masih mempunyai kedua orang tua?.”

Ada yang menjawab:” Ada, wahai Rasulullah saw, dia masih mempunyai seorang Ibu yang sudah tua rentah.”

Maka Rasulullah saw. mengirim utusan untuk menemuinya, dan Beliau saw. berpesan kepada utusan tersebut:” Katakan kepada ibunya Alqomah, jika ia masih mampu untuk berjalanmenemui Rasulullah saw. Maka datanglah, namun jika tidak, maka biarkanlah Rasulullah saw. yang datang menemuinya.”

Tatkala utusan itu sampai di tempat ibunya Alqomah, dan Pesan Beliau saw. telah disampaikan, maka ia berkata:” Sayalah yang lebih berhak untuk mendatangi Rasulullah.”

Maka iapun memakai tongkat dan berjalan mendatangi Rasulullah saw. Sesampai di rumah Beliau saw. maka ia mengucapkan salam dan Rasulullah saw.pun menjawab salamnya. Lalu Rasulullah bersabda:

“Wahai ibu Alqomah, jawablah pertanyaanku dengan jujur. Sebab jika engkau berbohong maka akan datang wahyu dari Allah SWT. yang akan memberitahukan hal itu kepadaku, bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqomah?”.

maka sang ibu menjawa:” Wahai Rasulullah saw. dia rajin mengerjakan sholat, banyak puasa dan senang bersadaqoh.”

Lalu Rasulullah bertanya lagi:”Lalu bagaimana perasaanmu padanya?’”

Dia menjawab:” Saya marah kepadanya, wahai Rasulullah saw.”

Rasulullah saw. bertanya lagi:” Kenapa?’”

Dia menjawab: ” Wahai Rasulullah saw. dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan aku, dan diapun durhaka kepadaku.”

Maka Rasulullah bersabda:” Sesungguhnya kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan Alqomah, sehingga tidak dapat mengucapkan syahadat.”

Kemudian beliau saw.bersabda:” Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang banyak.”

Si ibu bertanya:” Wahai Rasulullah saw. apa yang ingin engkau lakukan?”

Beliau saw. menjawab:” Saya akan membakarnya dihadapanmu.”

dia menjawab:” Wahai Rasulullah saw. saya tidak tahan jika engkau membakar anakmu dihadapanku.”

Maka Rasulullah saw. menjawab:” Wahai ibu Alqomah, sesungguhnya adzab Allah SWT. lebih pedih dan lebih lama. Kalau engkau ingin agar Allah SWT. mengampuninya, maka relakanlah anakmu Alqomah. Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sholat, puasa dan shodaqohnya tidak akan memberi manfaat sedikitpun selagi engkau masih marah kepadanya.”

Lantas sang ibu berkata:” Wahai Rasulullah saw. Allah SWT sebagai saksi dan juga para malaikat serta semua kaum muslimin yang hadir saat ini, bahwa saya telah ridho kepada anakku Alqomah.”

Rasulullahpun berkata kepada Bilal ra:” Wahai Bilal, pergilah kepadanya lihatlah apakah Alqomah sudah bisa mengucapkan syahadat ataukah belum. Barangkali ibu Alqomah mengucapkan sesuatu yang bukan berasal dari hatinya, atau barangkali dia hanya malu kepadaku.”

Bilalpun berangkat, dan ternyata dia mendengar Alqomah dari dalam rumah mengucapkan La Ilaha Illallah.

Maka bilal masuk dan berkata:” Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kemarahan ibu Alqomah telah menghalangi lisannya, sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat, dan ridhonya telah menjadikannya mampu mengucapkan syahadat.”

Dan akhirnya Alqomah meninggal dunia saat itu juga.

Kemudian Rasulullah saw. melihatnya dan memerintahkan agar dia di mandikan dan dikafani, kemudian Beliau saw. mensholatinya dan menguburkannya, dan dekat dengan kuburan itu beliau bersabda:” Wahai sekalian kaum Muhajirin dan Anshor, barang siapa melibihkan istrinya dari pada Ibunya, maka ia akan mendapatkan laknat dari Allah SWT, para Malaikat, dan seluruh manusia. Allah SWT tidak akan menerima amalannya sedikitpun kecuali jika dia mau bertobat, dan berbuat baik kepada Ibunya, serta meminta ridhonya, karena ridho Allah SWT tergantung pada Ridhonya, dan kemarahan Allah SWT tergantung pada kemarahannya.”

Selasa, 17 Agustus 2010

SUDAH TAHUKAH ANDA, KALKY AVATAR DALAM KITAB SUCI WEDHA HINDU ADALAH NABI MUHAMMAD SAW


Muhammad Rasulullah saw – Nabi yang ditunggu oleh org Hindu? New Delhi, India Seorang professor bahasa dari Alahabad University India dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “Kalky Avatar” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuatkan sebuah kenyataan yang sangat mengejutkan kalangan intelektual Hindu. Professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw karena menurutnnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual. Prof. Waid Barkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada lapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “Kalky Avatar” sama dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw. Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri Kalky Autar diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama “Syanuyihkat” dan ibunya bernama “Sumaneb”. Dalam bahasa Sansekerta kata “Syanuyihkat” adalah paduan dua kata yaitu “Syanu” artinya “Allah” sedangkan “Yahkat” artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut “Abdun”. Dengan demikian kata Syanuyihkat artinya “Abdullah”. Demikian juga kata “Sumaneb” yang dalam bahasa Sansekerta artinya “Amana” atau “Amaan” yang terjemahan bahasa Arabnya “Aminah”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapa Rasulullah Saw adalah Abdullah dan nama ibunya Aminah. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah gua untuk mengajarkan Kalky Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hirak saat Rasulullah saw didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam. Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah saw mengenderai Buroq.

Sumber lain :

http://ngarayana.web.ugm.ac.id/?file_id=11

Dalam artikel di link tsb JELAS TERTULIS nama Muhammad tercantum dalam Weda.
Berikut saya kutip dari linknya tsb :
“Seperti kita ketahui, Nabi Muhammad dianggap sebagai rasul atau nabi terakhir dalam Islam. Namun, tahukah Anda bahwa nama dan missi kemunculan Beliau telah diramalkan dalam kitab Atharva Weda , Kanda 20, Sukta 127, Mantra 1 – 3. Dalam kitab Bhavishya Purana, Parva 3, Kandha 3, Adhya 3, Sloka 5 Nabi Muhammad diramalkan dalam ayat sebagai berikut :

Blog orang hindu bahwa Nabi Muhammad SAW memang tertulis dalam kitab agama Hindu. Berikut ini adalah linknya :

1.

etan mitrantare mleccha
acaryena samanvitah
Mahamad iti Khyatah
siyyagrasva samanvitah

Artinya : “An illeterate teacher will come along, Mohhamed by name, and he will give religion to his fifth-class companion” (Steven Rosen, 1996)

Terjemahan bebasnya : Seorang guru (acarya) yang buta huruf akan datang, namanya Mohammad. Beliau akan mengajarkan agama pada kaum pemuja berhala (mleccha)”

Saya begitu terkejut setelah membaca artikel tsb krn ternyata jelas sekali TERTULIS NAMA MUHAMMAD dalam kitab suci agama Hindu. Bahkan juga dijelaskan sama seperti tercantum dalam Al-Qur’an yaitu nabi yang ummi (buta huruf) dan berada ditengah2 para penyembah berhala.

Walaupun demikian, dalam artikel tsb tidak mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah Kalki avatar karena Kalki Avatar menurut Hindu muncul pada akhir2 zaman Kali Yuga (mendekati kiamat versi Hindu) yang menurut Weda masih sekitar 4 ratus ribuan tahun lagi. Namun yang JELAS NAMA MUHAMMAD TERCANTUM DALAM KITAB SUCI AGAMA HINDU.

Adanya bukti bahwa nama Muhammad SAW tercantum adalah kitab suci agama Hindu bisa jadi menunjukkan bahwa agama Hindu pada mulanya adalah agama Tauhid yang dibawa oleh salah satu Nabi Allah SWT namun kemudian mengalami perubahan2/penyimpangan2 sebagaimana yang dialami oleh agama Yahudi dan Kristen.

Muhamad salallahu alaihi wasalam adalah Pilihan Allah


“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunnah). Dansesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (al-Jumu’ah 2).

Thomas Carlyle berkata dalam ceramah yang bertema “Jika pahlawan merangkap sebagai Nabi”. di hadapan kaum Masehi Inggris, Jum’at, 8 Mei 1840.

“Hal ini tampaknya mengherankan, tetapi jika saya teliti, wajar saja jika Allah memilih seorang utusan yang buta huruf untuk suatu kaum yang juga buta huruf. Profil Rasulullah yang miskin dan hanya seorang pengembala kambing di gurun pasir sesui dengan karekter kaum yang waktu itu tidak terlalu dikenal oleh dunia. Namun kenyataannya, kaum yang tersisih itu kini menjadi bangsa yang besar dan maju. Kelompok kecil itu telah merubah menjadi kekuatan besar dalam tempo seabad saja, bangsa Arab sudah mampu mencapai Granada di Spayol pada satu sisi dan mencapai Delhi di India pada sisinya yang lain.

Keberanian, ketangkasan, kecermelangan, dan kecerdasan mereka seperti matahari Arab yang memancar untuk generasi selanjutnya di pelbagai belahan bumi. itulah hasil penggemblengan aqidah yang mendorong mereka untuk bertahan hidup. Sejarah telah membuktikan bahwa semangat hidup bangsa terkucil itusemakin meningkat setelah mereka mengemban aqidah dan menyandang risalah. Di bawah komando Muhamad, mereka bagaikan cahaya yang menyinari gurun pasir hitam yang selama itu tidak di acuhkan. Gurun pasir itu bagaikan mesiu yang meledak membakar langit dari Delhi hingga Granada. Saya senantiasa berkeyakinan bahwa orabg besar itu bagaikan halilintar yang diturunkan dari atas langit, yang dinantikan setiap orang. Muhamad dan pengikutnya telah melahirkan ledakan dan kobaran api.”

Nabi Muhamad saw adalah Penghujung dari semua Rasul Tuhan. Mengenai hal ini Rasulullah bersabda:

“Perumpamaanku dan perumpamaan semua Nabi itu adalah sebagaimana seorang yang mendirikan sebuah rumah (gedung), ia telah menyempurnakannya dan memperindahnya bangunan itu seluruhnya melainkan tempat sebuah batu merah. Kemudian ada seseorang yang memasukinya lalu memasuki bangunan tersebut lalu ia berkata :”Alangkah indahnya gedung ini, tetapi hanya tempat sebiji batu merah inilah yang belum selesai”. Saya (Muhamad) itulah penyempurna tempat sebuah batu merah itu. Semua Nabi ‘alaihimus shalatu wassalam diakhiri dengan kedatanganku”.

Pekerjaan2 Besar yang dilakukan oleh Rasulullah saw.

1. Rasulullah saw.telah berhasil menumpas pemujaan dan penyembahan berhala.

2. Rasulullah saw.telah berhasil melenyapkan semua kekerdilan dan kehinaan tabiat dan watak kaum jahiliyah.

3.Rasulullah saw. telah berhasil menegakkan agama yang Haq yang dapat menyampaikan umat manusia kepuncak yang setinggi mungkin yg dapat di capainya dalam hal kesempurnaan.

4.Rasulullah saw. telah mencetuskan suatu revolusi yang terbesar dalam sejarah, suatu perubahaan cepat yang maha dahsyat untuk menumbangkan segala peraturan2 yang merugikan ummat manusia.

5. Rasulullah saw. telah berhasil mempersatukan umat Arab dan menegakkan suatu daulat terbesar yang bernaung di bawah panji Al-Quran yakni berundang-undang dasar agama Islam.

Rasanya tidak mungkin untuk menghasilkan salah satunya itu jika dilaksanakan oleh orang yang bukan Beliau saw. sendiri.
Kalaupun Nabi Isa mempunyai kemujizatan dapat menghidupkan orang mati, dan Nabi Musa mempunyai kemujizatan dengan tongkatnya. maka kedua macam kemujizatan itu jikalau dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan oleh Nabi kita Muhamad saw. sungguh tidak memadai kedahsyatan dan keistimewaannya.

Keutamaan Shalat Tharawih & Qiyam Ramadhan


1.Dalilnya :

Pertama dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah~ niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)

Kedua dari Abdurrahman bin Auf radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut bulan Ramadhan seraya bersabda :”Sungguh, Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan Allah puasanya dan kusunatkan shalat malamnya. Maka barangsiapa menjalankan puasa dan shalat malam pada bulan itu karena iman dan mengharap pahala, niscaya bebas dari dosaiiosa seperti saat ketika dilahirkan ibunya.” (HR. An-Nasa’i, katanya: yang benar adalah dari Abu Hurairah),” Menurut Al Arna’uth dalam “Jaami’ul Ushuul”, juz 6, hlm. 441, hadits ini hasan dengan adanya nash-nash lain yang memperkuatnya.

2. Hukumnya:
Qiyam Ramadhan (shalat malam Ramadhan) hukumnya sunnah mu ‘akkadah (ditekankan), dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau anjurkan serta sarankan kepada kaum Muslimin. Juga diamalkan oleh Khulafa’ Rasyidin dan para sahabat dan tabi’in. Karena itu, seyogianya seorang muslim senantiasa mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan dan shalat malam pada sepuluh malam terakhir, untuk mendapatkan Lailatul Qadar

3, Keutamaannya:
Qiyamul lail (shalat malam) disyariatkan pada setiap malam sepanjang tahun. Keutamaannya besar dan pahalanya banyak.
Firman Allah Ta’ala :”Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya ”( Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur, untuk mengejakan shalat malam) , sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. “(AsSajdah: 16).
Ini merupakan sanjungan dan pujian dari Allah bagi orang-orang yang mendirikan shalat tahajjud di malam hari. Dan sanjungan Allah kepada kaum lainnya dengan firman-Nya :”Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka momohon ampun (kepada Allah) . ” (Adz-Dzaariyaat: 17-18).
“Dan orang-orangyang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Al-FuYqaan: 64).
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi(dengan mengatakan: Hadits ini hasan shahih dan hadist ini dinyatakan shahiholeh Al-Hakim) dari Abdullah bin Salam, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berilah orang miskin makan, sambungkan tali keReluargaan dan shalatlah pada waktu malam ketika semua manusia tidur, niscaya kalian masuk Surga dengan selamat. ”
Juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Bilal, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Hendaklah kama mendirikan shalat malam karena itu tradisi orang-orang shalih sebelummu. Sungguh, shalat malam mendekatkan dirimu kepada Tuhanmu, menghapuskan kesalahan, menjaga diri dari dosa dan mengusirpenyakit dari tubuh” (Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi menyetujuinya, 1/308),
Dalam hadits kaffarah dan derajat, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Dan termasuk derajat: memberi makan, berkata baik, dan mendirikan shalat malam ketika orang-orang tidur’: dinyatakan shahih oleh Al-Bukhari dan At-Tirmidzi)” Lihat kitab Wazhaa’ifu Ramadhan, oleh Ibnu Qaasim, hlm. 42, 43.
Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam :”Sebaik-baik shalat setelah fardhu adalah shalat malam. ” (HR. Muslim).

4, Bilangannya :
Termasuk shalat malam: witir, paling sedikit satu raka’at dan paling banyak 11 raka’at. Boleh melakukan witir dengan satu raka’at saja, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Barangsiapa yang ingin melakukan witir dengan satu raka’at maka lakukanlah. ” HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i.
Atau witir dengan tiga raka’at, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :”Barangsiapa yang ingin melakukan witir dengan tiga raka ‘at maka lakukanlah. ” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)•
Hal ini boleh dilakukan dengan sekali salam, atau shalat dua raka’at dan salam kemudian shalat raka’at ketiga.
Atau witir dengan lima raka’at, diiakukan tanpa duduk dan tidak salam kecuali pada akhir raka’at.
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa ingin melakukan witiu dengan lima raka’at maka lakukanlah. “(HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i).
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliav mengatakan:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya shalat malam tiga belas raka’at, termasuk di dalamnya witir dengan lima raka ‘at tanpa duduk di salah satu raka ‘atpun kecuali pada raka’at terakhir. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
‘Ketiga hadits tersebut dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban.
Atau witir dengan tujuh raka’at; dilakukan sebagaimana lima raka’at. Berdasarkan penuturan Ummu Salamah radhiallahu ‘anha :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya melakukan witir dengan tujuh dan lima raka ‘at tanpa diselingi dengan salam dan ucapan. “(HR, Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
Boleh juga melakukan witir dengan sembilan, sebelas, atau tiga belas raka’at. Dan yang afdhal adalah salam setiap dua rakaat kemudian witir dengan satu raka’at.
Shalat malam pada bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan atas shalat malam lainnya.

5. Waktunya :
Shalat malam Ramnahaan mencakup shalat pada permulaan malam dan pada akhir malam.

6. ShalatTarawih:
Shalat tarawih terrnasuk qiyam Ramadhan. Karena itu, hendaklah bersungguh-sungguh dan memperhatikannya serta mengharapkan pahala dan balasannya dari Allah. Malam Ramadhan adalah kesempatan yang terbatas bilangannya dan orang mu’min yang berakal akan memanfaatkannya dengan baik tanpa terlewatkan.
Jangan sampai ditinggalkan shalat tarawih, agar memperoleh pahala dan ganjarannya. Dan jangan pulang dari shalat tarawih sebelum imam selesai darinya dan dari shalat witir, agar mendapatkan pahala shalat semalam suntuk. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :”Barangsiapa mendirikan shalat malam bersama imam sehingga selesai, dicatat baginya shalat semalam suntuk. ” (HR. Para penulis kitab Sunan,dengan sanad shahih) Lihat kitab Majalisu Syahri Ramndhan, oleh Syaikh Ibnu Utsaimin, him. 26-30.
Shalat tarawih adalah sunat, dilakukan dengan berjama’ah lebih utama. Demikian yang masyhur dilakukan para sahabat, dan diwarisi oleh umat ini dari mereka generasi demi generasi. Shalat ini tidak ada batasannya. Boleh melakukan shalat 20 raka’at, 36 raka’at, 11 raka’at, atau 13 raka’at; semuanya baik. Banyak atau sedikitnya raka’at tergantung pada panjang atau pendeknya bacaan ayat. Dalam shalat diminta supaya khusyu’, bertuma’ninah, dihayati dan membaca dengan pelan; dan itu tidak bisa dengan cepat dan
tergesa-gesa. Dan sepertinya lebih balk apabila shalat tersebut hanya dilakukan 11 raka’at.(Yaitu berdasarkan hadits Aisyah radiallahu’anha yang artinya : ” Tiadalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menambah (rakaat), baik di bulan Ramadhan atau (di bulan) lainya lebih dari sebelas rakaat”. (HR. Al-Bukhari dan An-Nasa’i)

Semoga bermanfaat untuk kita semua, amien.

Memilih Teman, Memilih Masa Depan


“Berkawan seorang bodoh yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, jauh lebih baik daripada dengan berkawan seorang ‘alim yang selalu memperturutkan hawa nafsunya.” (Ibnu Atha’illah)

Memilih teman sama artinya dengan memilih masa depan. Memilih teman sama artinya dengan memilih perilaku. Memilih teman sama artinya dengan memilih kualitas ilmu. Maka, siapa pun yang ingin masa depannya cerah, perilakunya menawan hati, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus sangat pandai memilih teman.

Kita akan sulit berkembang bila sehari-hari kita bergaul dengan orang-orang malas. Kita pun akan sulit meraih kemuliaan akhlak, bila sehari-hari kita bergaul dengan orang yang buruk akhlaknya. Maka, tinggi rendahnya kualitas seorang manusia sangat dipengaruhi oleh kualitas orang yang menjadi temannya.

Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang itu adalah menurut agama sahabat (karib)nya. Karena itu, ada baiknya seseorang dari kamu meneliti dulu siapa yang akan dijadikan sahabatnya” (HR Abu Dawud dan At-Turmudzi).

Orang seperti apa yang layak kita jadikan teman dekat? Yang pertama dan utama adalah orang yang baik akhlaknya dan mampu mengendalikan hawa nafsunya. Bahkan, Imam Ibnu Atha’illah dalam kitab Hikam mengatakan, “Berteman seorang bodoh yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, jauh lebih baik daripada dengan berkawan seorang ‘alim yang selalu memperturutkan nafsunya”. Mengapa? Orang berilmu tapi memperturutkan hawa nafsu, biasanya akan membenarkan kemaksiatan yang dilakukannya dengan dalil-dalil Alquran dan hadis. Dikhawatirkan, lambat laun kita pun akan membenarkan kemaksiatan tersebut hanya karena bersandar pada dalil-dalil.

Saudaraku, bahaya terbesar dalam hidup adalah diperbudak nafsu. Tidak ada artinya limpahan harta, tinggi jabatan, banyaknya pengikut, tampannya rupa, atau luasnya ilmu, bila kita diperbudak nafsu. Saat diperbudak nafsu, semua yang kita miliki akan digunakan untuk memuaskan nafsu tersebut.

Ada baiknya kita berpikir sejenak, lihat siapa teman-teman dekat kita. Boleh jadi, kualitas diri kita tidak pernah mengalami perubahan karena salah memilih teman. Kita berteman akrab dengan orang-orang yang kualitasnya di bawah kita. Akibatnya, kita merasa paling saleh, paling pintar, dan paling hebat di antara teman-teman kita. Bila demikian, kita tertipu oleh kepintaran semua. Ketika kita salah melihat diri, kita pun akan salah dalam melangkah.

Idealnya kita berteman dengan orang-orang yang kualitasnya jauh lebih baik, sehingga kita tidak merasa paling pintar dan paling saleh. Justeru kita akan merasa paling kurang. Saat berteman dengan orang-orang yang berkualitas, biasanya kita akan terangsang dan termotivasi untuk belajar dan mengejar ketertinggalan. Karena itu ada yang mengatakan, kalau kita ingin menjadi ulama maka bergaulah dengan ulama; ingin menjadi pedagang, maka bergaullah dengan para pedagang; ingin menjadi seniman, maka bergaulah dengan seniman.

Saudaraku, setiap hari masalah yang kita hadapi akan semakin berat dan kompleks. Kita akan terpuruk bila banyaknya masalah tidak diimbangi dengan peningkatan kemampuan diri untuk menyelesaikannya. Maka, rugi bila dalam sehari kita tidak bertemu dengan orang yang lebih baik dari kita. Rugi karena kita tidak mendapat ilmu, wawasan, dan semangat baru. Dan celaka bila kita menjauh dan memusuhi orang-orang yang lebih baik dari kita. Wallahu a’lam

M U H A S A B A H (introspeksi diri)


Idealnya, seorang muslimah menyempatkan diri merenung sejenak untuk mengintrospeksi diri dan menegur dirinya sendiri. Agar ia selamat dari kejelekan jiwanya dan meluruskan kepemimpinannya (jiwa). telah banyak disebutkan dalil-dalilnya baik dari Al Qur’an maupun Al Hadits tentang pentingnya Muhasabah.

Allah SWT. berfirman :

” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.” (QS.Al_Hasyr:18).

“Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).” (QS. Al-Qiyamah:1-2)

Imam Muhajid ra. berkata ,”Al-Lawwamah adalah jiwa yang menyesal karena luput mengerjakan suatu amalan kemudian dia mencela jiwanya.

Nabi saw. bersabda:

“Orang yang cerdas adalah orang yang dapat menundukkan jiwanya, dan beramal untuk kehidupan setelah mati, sedangkan orang yang lemah adalah orang yang jiwanya diperbudak oleh hawanya dan banyak berangan-angan kepada Allah SWT.

Imam At- Tirmidzi ra. berkata:”Makna menundukan jiwanya adalah, menghisabnya di dunia sebelum di hisab di akhirat.

Imam Hasan Al-Bashri ra. berkata:”Seorang mukmin hendaknya selalu mencela dirinya: Apa yang ingin aku dapatkan dari perkataan ku?

Apa tujuanku makan?, Apa tujuanku minum? Sedeangkan orang bodoh terus berjalan tanpa mencela dirinya.

Beliau juga berkata:” Seorang hamba senantiasa berada dalam kebaikan selama ia memiliki penasehat dari dirinya sendiri, dan muhasabah menjadi hal penting baginya.”

Sabar dan Menundukkan hawa nafsunya.

Bersabar wahai kaum muslimah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. bersabarlah dari bermaksiat kepada-Nya. dan bersabarlah atas musibah dan ujian yang menimpahmu. Dan dalam menjalankan sabar ini, kiranya perlu mengalahkan hawa nafsumu terlebih dahulu.

Allah SWT berfirman:

“Dan bejihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (QS. Al-Hajj:78).

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut:69).

Imam Ibnul Qayyim ra. berkata:” Allah SWT. menggantungkan Hidayah dengan jihad, maka manusia yang paling sempurna hidayahnya adalah orang yang paling besar jihadnya. Dan jihad yang paling wajib adalah jihad terhadap diri sendiri, jihad terhadap hawa nafsu, jihad terhadap setan dan jihad terhadap dunia. Barang siapa yang berjihad terhadap empat hal itu, maka ia telah berjihad di jalan Allah SWT. Allah akan memberinya petunjuk yang akan menghantarkannya ke surga. Dan barang siapa yang meninggalkan jihad, maka ia telah kehilangan hidayah sepadan dengan jihad yang ditinggalkannya.”

Nabi saw. bersabda: “Mujahid adalah orang yang berjihad terhadap nafsu jiwanya karena Allah SWT.”

IMAM AL MAHDI




Secara ringkasnya uraian mengenai Imam Almahdi itu adalah sebagai berikut:

- Beliau akan muncul di akhir zaman.

- Namanya Muhamad bin Abdullah atau Ahmad bin Abdullah.

- Menurut Hadits riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi. Beliau termasuk ahli bait (keturunan) Rasulullah saw. yakni anak cucu dari Fatimah dan

tercantum dalam Hadits riwayat Abu Dawud dan Hakim.

- Beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah saw. tetapi tidak menyerupai dalam bentuk muka dan lain2. (diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ucapannya Imam’ Ali ra.)

- Beliau itu lebar dahinya dan mancung sekali hidungnya.

- Beliau akan meratakan keseluruh permukaan bumi sifat keadilan dan kejujuran dalam memerintah, sebaliknya sebelum itu yang terjadi

ialah penuh penganiayaan dan kezaliman.

- Beliau akan menegakkan syari’at Islam. Segala sesuatu yang sudah terpendam dari sunnah Rasulullah saw. akan dihidupkan lagi.

- Agama Islam akan tinggi kalimatnya dizaman Beliau ini, sehingga beliau sempat menetapkan serta mengokohkan Islam itu di bumi.

- Kedudukan beliau kuat dan mantap, kelapangan dalam kehidupan merata dizaman pimpinannya itu sebab memang penuh keadilan

Bahkan banyak pula harta yang diberikan. Beliau menyebar harta keseluruh rakyat, tanpa dihitung2nya. ini menurut riwayat Muslim.

- Beliau akan menetap di bumi lebih dari 7 tahun ini tertulis dalam Hadits riwayat Abu Dawud.

- Setelah itu datanglah Dajal, kemudian turunlah Nabi Isa a.s. dan selanjutnya Nabi Isa a.s. bertolong-tolongan dengan Almahdi untuk membunuh Dajal itu. Kemudian Almahdi wafat dan dishalatkan oleh kaum Muslimin.

Demikianlah secara Ikhtisar perihal riwayat2 yang ada sangkut pautnya dengan Almahdi. Pokoknya riwayat2 itu tdk ada yang menyimpang dari persoalan pemberitaan bahwa nanti akan muncul seseorang dari golongan pembawa perbaikan dunia yang datang diakhir zaman. Ia akan menegakkan bendera keadilan dan dengan usahanya itu maka menjadi tinggilah kalimatullah. Islampun tegak dengan kokohnya dan ini akan merupakan permulaan dari kebaikan yang umum serta merata yang akan terjadi sesudah itu, sebagaimana halnya Yohana (Yahya) sebelum lahirnya Nabiullah Isa a.s.

Sementara itu keluarlah Dajal Yahudi sebagai pertontonan dari munculnya fitnah2 yg terbesar. Tujuannya ialah hendak melawan gerakkan Islam serta berdaya upaya untuk membuat kefitnahan ummat manusia dalam urusan agama mereka itu dengan menggunakan Ilmu pengetahuan, kepandaian dan kekuatan. Tetapi Allah Ta’ala akan menghancurkan tipu daya dajal, yang dimaksud ialah akan turunnya Nabiullah Isa a.s. untuk mengokohkan kebenaran yang dianjurkan oleh Imam Almahdi pada waktu itu. Dengan demikian maka timbulah saling tolong-menolong antara Nabi Isa a.s. dan Imam Almahdi, sedang dibelakang kedua pemimpin ini para pemimpin2 Islam lainnya yang berusaha keras hendak membunuh Dajal itu serta melumpuhkan ajakannya.

Demikianlah peristiwa yang akan terjadi pada saat itu Kemudian jikalau Dajal telah terbunuh, maka hancur leburlah kaum Yahudi yang berperang bersama Dajal tadi. Jumlah mereka itu tujuhpuluh ribu orang. ini menurut Hadits riwayat Muslim.

Selanjutnya Allah akan menyingkap semua urusan yang berkenaan dengan golongan kaum Yahudi ini, sehingga tidak ada seorangpun Yahudi yang dapat bersembunyi di balik sesuatu benda, melainkan benda itu akan ditakdirkan oleh Allah Ta’ala dapat berbicara dan memberitahukan siapa yang sedang bersembunyi dibelakangnya itu. benda itu akan berkata :,,Hai hamba Allah yang Muslim, ini ada orang yahudi. Kemari dan bunuhlah ia”. Dengan demikian lalu tertumpas fitnah terbesar yang pernah terjadi di atas permukaan bumi.

Setelah itu Nabi Isa a.s. lalu bekerja keras untuk melenyapkan agama Nasrani yang sudah banyak menumpuk2kan berbagai kesalahan dengan menggunakan nama agama itu dan sebagai agama yang dikokohkan di bumi ketika itu ialah Islam.

Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Nabi saw. bersabda:

,,Demi dzat yang jiwaku dalam kekuasaannya, niscaya hampirlah putra Maryam (Isa Almasih) akan turun dilingkuan kamu sekalian dan menjadi seorang pemegang pemerintahan yang adil. Ia akan mematahkan palang salib, membunuh babi dan melenyapkan perpajakan. Saat itu harta meluap ruah, sehingga tidak seorangpun yang suka menerimanya, sampai-sampai sekali bersujud itu menjadi lebih baik dari pada dunia dan seisinya”.

Dalam Hadits selanjutnya Rasulullah saw. bersabda:

,,Maka kedudukan Isa dalam umatku (umat Nabi Muhamad saw.) itu adalah:

- Sebagai pemegang pemerintahan yang adil.

- Pemimpin yang jujur.

- Menghancurkan palang salib (sebagai tanda punahnya agama Kristen sebagaimana hancur leburnya agama Yahudi).

-Menyembelih babi (membunuh)

- Menghapuskan perpajakan ( Pemerintah Islam tidak akan mengambil pajak dari pemeluk agama Islam sendiri)

- Sedekah ditinggalkan (tidak ada yang suka menerima, sebab kekayaan umat manusia yang sudah berlebih2an disaat itu)

- Tidak lagi diurus kakayaan yang berupa kambing dan unta.

- Kedendamam dan kebencian lenyap sama sekali semua hidup rukun dan bersatu.

- Dihilangkanlah racun segala sesuatu yang mengandung racun (binatang berbahaya sdh tdk berbahaya lagi.

- Seluruh permukaan bumi penuh kesejahteraan.

- Kalimat menjadi satu, yang disembah hanyalah Allah.

- Sudah tidak ada peperangan lagi.

- Golongan Qurais dapat memperoleh kerajaannya.

- Bumi akan menumbuhkan tanaman2 seperti zaman Adam.

Kenyataanlah apa yang telah di janjikan Allah Ta’ala bahwa agama Islam akan ditampakkan sangat Tinggi.

Dalam firmannya:

Dia (Allah) yang mengutus Rasulnya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkannya diatas seluruh agama yang benar untuk memenangkannya dan cukuplah Allah itu sebagai saksi. ( S. Fath, 28)

Seterusnya akan terjadilah kemunduran sesudah itu dan makin hari ummat manusia makin menjauhi agamanya yang benar tadi, sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya mereka semua melakukan kemudharatan dari agama yang benar tadi. Disaat umat manusia sudah tidak ingat lagi kepada Tuhan, maka tibalah hari Kiamat sedang mereka semua itu dalam kekufuran dan kumudharatan. Dengan demikian yang tertinggal hanyalah orang2 yg buruk2 kelakuannya , sudah lengkap kehancuran dan kemusnahan total. Syetan lalu menjelma diantara mereka itu dan berkata : ,,Sudahkah kamu semua menuruti perintahku?”.

mereka bertanya:,,Apakah yang engkau perintahkan kepada kita?”> Syaitan lalu menyuruh mereka supaya menyembah berhala, meskipun tingkah laku mereka seperti itu namun rizki mereka berlimpah-limpah. Dikala itulah lalu di tiup sangkakala yang pertama lalu matilah seluruh makhluk yang ada.

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: ” Kemudian Allah menurunkan air hujan dari langit, lalu orang-orang yang telah mati itu tumbuh kembali sebagaimana tumbuhnya sayur-mayur. Tidak ada suatu anggotapun yang masih tertinggal pada manusia itu, semuanya telah hancur luluh, melainkan sepotong tulang saja yakni tulang ekornya dan dari tulang inilah tumbuh kembali seluruh tubuh manusia itu pada hari kiamat.”

Dalam Hadits lain diceritakan oleh Ibnu Abbas ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda:

,, Termasuk dalam golongan sejahat-jahat manusia ialah orang-orang yang didapati pada waktu tibanya hari kiamat itu dan mereka masih hidup”.

SHAUM & KECERDASAN INTEGRATIF


Ruh seperti ikan hias yang ditaruh di akuarium yang tidak lain adalah tubuh sempurna yang dimiliki manusia


Kalau Anda ingin mengetahui hubungan antara shaum dengan kecerdasan emosi, maka harus dibedah terlebih dahulu anatomi kecerdasan. Dari sana akan diketahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, “Apakah kecerdasan spiritual mirip dengan kecerdasan sosial atau yang lainnya?” atau “Apa hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kecerdasan intelektual?” atau “Bagaimana shaum dapat melejitkan kecerdasan emosi?”

Dalam salah satu firman-Nya, Allah Swt. berfirman,

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ



“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (Q.S. As-Sajdah [32]:9)

Dalam ayat tersebut di atas, Allah Swt. menyinggung tentang kecerdasan fisik dalam kesempurnaan wujud penciptaan manusia. Salah satu contoh kesempurnaan tersebut adalah bahwa tubuh kita terdiri dari sekumpulan sel (100 triliun lebih) yang dikaruniai kercerdasan berkumpul dan mengorganisasi diri dengan sempurna. Tidak hanya itu, sel-sel kecil yang ukurannya hingga 10-50 mikron tersebut ternyata bisa berkomunikasi dengan baik. Ini menunjukkan bahwa pada manusia terdapat satu sistematika kecerdasan, mulai dari yang bersifat mikro sampai makro.

Di samping dikaruniai kesempurnaan fisik, manusia juga memiliki tiga kecenderungan negatif (yang tidak disukai) dan telah disinyalir oleh Allah Swt. dalam beberapa firman-Nya. Ketiga kecenderungan tersebut adalah pertama, tergesa-gesa dalam mengambil keputusan sehingga secara otomatis membuat manusia kehilangan momentum untuk melakukan perbuatan secara rasional, sistematis, dan berpikir secara tenang. Kedua, manusia acap kali berbuat melampaui batas. Dan ketiga, bila hasil perbuatan yang dilakukan manusia tidak sesuai harapannya, maka hal itu disikapi dengan kufur nikmat dan berkeluh kesah. Di sinilah kecerdasan fisik harus kita jaga dan shaum merupakan titik singgung sekaligus penyeimbang agar manusia tidak terjebak pada kekufuran.

Ada orang yang memaknai shaum dari segi fisik, seperti shaum sebagai sarana untuk mengurangi makan, shaum sebagai kendali pola hidup lebih teratur, serta shaum sebagai latihan agar pola hidup lebih ritmis. Selain itu, kegiatan ibadah di bulan Ramadhan sangat membantu latihan gerak tubuh seperti ketika pergi berjalan kaki untuk melaksanakan shalat wajib atau shalat taraweh berjamaah di masjid. Apakah ini salah? Tidak juga karena orang tersebut hanya mengartikan shaum sebagai sarana peningkatan kecersasan fisik.

Namun demikian, ayat ke-9 surat As-Sajdah tersebut di atas tidak berhenti pada kesempurnaan fisik atau kecerdasan fisik semata. Di sana juga di sebutkan selain dikaruniai wujud yang sempurna, dalam diri manusia juga dihembuskan ruh. Ruh di sini menandakan adanya sesuatu yang bersifat transendental atau ketuhanan.

Pada dasarnya, potensi ruh yang dimiliki setiap manusia adalah sama. Kalau boleh diibaratkan, ruh adalah ikan hias yang ditaruh di akuarium yang tidak lain adalah tubuh sempurna yang dimiliki manusia. Untuk bisa menampakkan keindahan ikan hias di dalamnya, maka akuarium tersebut harus dijaga agar senantiasa dalam keadaan bersih. Di sinilah fungsi ibadah yang tidak lain adalah sarana untuk membersihkan ‘akuarium’ manusia yang dari sononya sudah diciptakan secara sempurna. Kalau manusia hanya mengandalkan kesempurnaan fisiknya tanpa disertai pelaksanaan shalat, shaum, dan zakat; maka ‘akuarium’nya akan keruh sehingga keindahan qolbunya tidak dapat terlihat jelas. Jadi, meski shaum pada awalnya dipahami hanya dari segi fisik, hendaknya hal tersebut juga dapat diterjemahkan sebagai sarana untuk menjernihkan qolbu.

Pernahkah Anda bertanya mengapa shaum diberlakukan selama 30 hari? Ternyata, perilaku manusia (menurut teori behavior) baru akan terlihat perubahannya (dan besifat permanen) setelah sebuah kebiasaan diulang-ulang hingga melewati masa 21 hari. Namun demikian, rentang waktu tersebut masih tergolong riskan (untuk kembali ke kebiasaan semula), sehingga tepat adanya bila pembiasaan tersebut digenapkan menjadi 30 hari. Dan ini adalah ambang batas aman yang ditetapkan oleh Islam berkenaan dengan shaum untuk mengubah perilaku penganutnya. Tentu saja, daya ubah tersebut sangat tergantung pada ke-kaffah-an shaum yang dilakukan masing-masing orang.

Selain ruh, manusia juga dikaruniai panca indra dalam hal ini mata dan telinga. Allah kemudian memberikan penegasan bahwa dengan penglihatan dan pendengaran (yang dimiliki manusia tersebut) hendaknya melahirkan pengetahuan yang kemudian akan bermuara pada daya nalar yang dimiliki otak. Dari pengetahuan yang diolah dalam otak tersebut, hendaknya manusia memiliki pemahaman atau persepsi (driving period from knowledge to perception). Karena itulah, ayat ke-9 surat As-Sajdah tersebut di atas ditutup dengan resume yang sangat indah mengenai manusia yang juga dikarunia hati atau qolbu.

Dari situ kita dapat melihat bahwa kecerdasan spiritual tentu harus disertai dengan kebersihan qolbu. Ketika kita lakukan eksplorasi pada qolbu, kita akan menemukan bahwa qolbu adalah akumulasi dari kecerdasan fisik dan kecerdasan kognitif. Di sini, kecerdasan kognitif tersebut akan saya bagi menjadi tiga cabang, yaitu: intellectual quotient, social quotient (yang salah satu contohnya adalah kemampuan untuk berkomunikasi), serta emotional quotient (beberapa ahli menambahkan bahwa intuisi termasuk kecerdasan emosional).

Mekanisme ibadah seperti shalat, shaum, dan zakat yang dilakukan dengan benar pada dasarnya akan membuka sirkuit neuronal atau sirkuit-sirkuit syaraf yang dapat membangkitkan kecerdasan intuitif atau kecerdasan bawah sadar. Menurut sains, kecerdasan intuisi ini sebenarnya kecerdasan yang kita sadari, hanya saja kita tidak mempedulikannya. Contohnya adalah metoda aktivitasi otak tengah. Meski beberapa orang menganggap aktivasi otak tengah ini sebagai sesuatu yang musyrik, tapi jika dilakukan dengan benar, hal tersebut memang dapat dibangkitkan. Nah bagi kaum mukmin, cara untuk membangkitkan kecerdasan tersebut adalah dengan melakukan ibadah-ibadah wajib yang diperintahkan oleh Allah Swt. Pertanyaannya, mengapa orang yang sudah rajin melaksanakan ibadah-ibadah wajib tersebut masih juga belum bisa mengaktifkan kecerdasan intuisinya? Di sini, berlakulah auto-correction. Bisa jadi, shalat atau shaum yang kita kerjakan belum sampai ke maqam itu. Bisa jadi, shaum kita masih ingin dilihat oleh orang lain dan bukan benar-benar ikhlas karena Allah.
Kecerdasan kognisi yang terdiri dari intellectual quotient, social quotient, dan emotional quotient tidak akan ada gunanya kalau tidak disertai physical quotient. Mengapa? Salah satu contohnya adalah intellectual quotient tidak akan bekerja (tidak akan bisa diajak berfikir) kalau fisik yang bersangkutan terserang penyakit atau kelelahan. Dari sini kita bisa mengetahui hubungan ketiga kecerdasan tersebut dalam kaitannya dengan ibadah. Kita diperintahkan untuk menyampaikan kebenaran walau hanya satu ayat, ya karena memang kita dibekali kemampuan untuk itu (bisa berkomunikasi).

Lantas, bagaimana hubungan shaum dengan kecerdasan otak? Salah satu ciri orang yang melaksanakan shaum dengan benar adalah memiliki pikiran atau kemampuan mengelola dirinya menjadi lebih jernih dan terarah. Shaum bagaikan kemudi sebuah kapal yang memiliki jangkar positif di sebelah kanan dan jangkar negatif di sebelah kiri.
Ibadah yang sifatnya regular dan frekuensinya dipertahankan akan menimbulkan keseimbangan baru dalam hormon yang pada gilirannya nanti akan melahirkan cinta.

Nah, kalau kita sudah dapat melakukan ibadah dengan niat lillahi taala, maka rasa cinta kepada Allah pun akan tumbuh. Saat shaum, terbentuklah perilaku baru dan anggapan bahwa ini merupakan proses yang menyenangkan. Tubuh pun kemudian akan mengeluarkan hormon oksitosin yang disebut juga sebagai hormon cinta yang paling tinggi. Kalau shaum dilaksanakan dengan benar, maka kita akan berada pada kondisi gembira, tiada beban, dan tenang karena tubuh dipenuhi zat kimia cinta.

Apakah berhenti sampai di situ saja? Tentu tidak. Ketika shaum sudah dapat melahirkan cinta, Allah melalui Rasulnya menguji kita dengan perintah sedekah. Di sini akan terlihat apakah cinta yang kita dapatkan selama menjalankan shaum dapat benar-benar teraplikasikan untuk menolong sesama atau tidak. Kalau kita masih pelit untuk bersedekah, maka hal tersebut menjadi kontradiksi dengan cinta yang didapatkan selama shaum karena ciri cinta yang hakiki adalah keinginan yang sangat kuat untuk berbagi.

Konsep kecerdasan yang lahir dari shaum yang benar adalah perubahan hormonal dan perilaku (lebih rasional). Ya, shaum mengajak kita untuk berpikir rasional. Ketika rasa lapar datang, otak kita akan diajak berpikir bahwa meski rasa lapar tubuh akan baik-baik saja. Toh rasa lapar tidak akan membunuh. Banyak orang miskin di luar sana yang tidak makan semala berhari-hari dan mereka masih bisa hidup, bukan? Dengan shaum kita melakukan revitalisasi otak. Otak menjadi lebih aktif berpikir.

Jadi, shaum dapat meningkatkan kecerdasan integratif (yang merupakan gabungan dari kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, dan kecerdasan emosional). Takwa adalah nama lain kecerdasan integratif karena ia tidak hanya berupa taklid tapi juga beriman secara sistematis mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Selain itu, orang yang bertakwa akan cukup cerdas dalam memaknai yang dijalaninya dalam kehidupan ini.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Phrases for muslims


“As-salámu ‘alaikum wa rahmatul láhi wa barakátuh!”
Bismillah Ar Rahman Ar Raheem

Phrases for muslims:

Every Muslim should remember these essential expressions.
Note: Spellings may vary when translated to English

These expressions are mostly singular. For example to say ‘Jazak(i) Allahu Khair” to
more than one person you would ‘Jazakum Allahu Khairan’ and to say ‘Barak Allahu
feek(i)” to more than one person is “Barak Allahu Feekum”
e.g.
Masculine: Jazak Allahu Khair
Feminine: Jazaki Allahu Khair
Plural: Jazakum Allahu Khair

Colour Key: Say
When
Translation

Assalamu ‘Alaikum
when you meet a muslim
Translation: Peace be upon you
Wa’alaikum Assalam
a Muslim greets you
Translation: And peace be upon you


Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
formal and great greeting to a Muslim
Translation: May the peace, mercy, and blessings of Allah be upon you
Wa’alaikum assalam wa rahmatullahi wa barakatuh
a Muslim greets you
Translation: And peace and mercy and blessings of Allah be upon you
Hiyyak Allah
When greeting someone after Salaams
Translation: May Allah greet you (lit. May Allah preserve your life)

Bismillah arRahman arRahim
before making a beginning
Translation: In the name of Allah, most Gracious most Merciful

Jazakum Allah Khairan
for expression of thanks
Translation: May Allah reward you with blessings
(Reply: Wa iyak(i), wa iyakum; Trans. And you


BarakAllahu feekum or Allah baraka feek(i)
responding to someone’s thanks/ a way of expressing thanks
Translation: May Allah bless you
(Reply: Wa feek(i), Wa feekum; Trans.: And you)

Fi Amanillah
by way of saying good-bye
Translation: May Allah protect you

Subhanallah
for praising something
Translation: Glory be to Allah

Insha Allah
for expressing a desire to do something
Translation: If Allah wills/Through Allah’s will

Astaghfirullah
Repenting for sins before Allah
I beg Allah for forgiveness

Masha Allah
for expressing appreciation of something good
Translation: As Allah has willed/Praise be to Allah

Alhamdulillah
for showing gratitude to Allah after success or even after completing anything
Translation: Thanks be to Allah

Ameen
the end of a Dua or prayer
Translation: May it be so


Sallahu ‘alayhi wa salaam
whenever say the name of Prophet Muhammad
Translation: Peace be upon him (S.A.W.)
‘Alayhi salaam
whenever say the name of a prophet
Translation: Peace be upon him (A.S.)

Radi Allah ‘Anhu
whenever say name of male companion of the Prophet (Sahabi)
Translation: May Allah be pleased with him (R.A.)

Radi Allah ‘Anha
whenever say name of female companion of the Prophet
Translation: May Allah be pleased with her (R.A.)

Radi Allah ‘Anhum
Plural form of saying companions of the Prophet
Translation: May Allah be pleased with them (R.A.)

Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’oon
this is uttered as an expression upon hearing the news of some loss or some one’s death
Translation: To Allah we belong and to Him is our return
aathama allahu ajrakom
uttered to family of deceased
Translation: may Allah make your ajer (reward) great
Shakar Allahu Sa’yikum
uttered to people who attend aaza - when friends go to send condolences upon death of a
person
Translation: May Allah accept that your effort

La hawla wala quwata illah billah
during the time of troubles

Translation: There is no strength nor power except Allah
_________________
A few more:
Tawakkal-tu-’ala-Allah- I have put my trust in Allah-rely on Allah solving a problem
Tawkkalna-’ala-Allah - we have put our trust in Allah - waiting for a problem to be
solved

Rahimahullah - Allah have Mercy on him - you see someone in distress

Na’uzhu-bi-Allah - we seek refuge in Allah - showing your dislike

Fi sabeel illah - in/for Allah’s cause/way - you give charity/help people

Ittaqillah-fear Allah- you see someone doing a bad deed

Hayyak Allah - Allah maintain your life - you greet someone

Hasbi Allah - Allah will suffice me - you are in a difficult situation

Azhak Allah sinnaka - May Allah keep you cheerful - you seek another Muslim with
cheerful countenance

O Allah! I ask of You


"Bismillahir Rahmanir Raheem, All Praise is due to Alláh"

O Allah! I ask of You integrity and soundness in my religion, my life, my family, and my possessions.
O Allah! Cover my shame, pacify my fears, guard me from what is in front of me and behind me, from what is on my right and on my left, over my head and under my feet.
O Allah! Grant health to my body.
O Allah grant health to my hearing.
O Allah! Grant health to my sight. There is no deity except You.
O Allah! I seek refuge in You from unbelief and poverty, and from the punishment of the grave. There is no Deity except You.
O Allah! You are my Lord. There is no deity except You. You are my Creator and I am your creature. I try to keep my covenant with You and to live in the hope of Your promise as well as I can. I seek refuge in You from my one evil deeds. I acknowledge Your favours to me; and I acknowledge my sins. Forgive me my sins, for there is no one who can forgive sins except You.
O Allah! I seek refuge in You from worry and sorrow. I seek refuge in You from impotence and sloth, from stinginess and cowardice, and I seek refuge in You from the burden of debt and from being humbled be men.
O Allah! Make the beginning of this day good, the middle prosperous, and the end successful. I ask You to grant me the good of this world and of the Hereafter,
O Most Merciful of all Who show us mercy!
O Allah! I ask you to make me pleased with what You decreed for me return to good life after death, and I earnestly seek the pleasure of looking at Your Glorious Countenance and the craving to meet you, without distress or affliction or misguiding trial. I seek refuge in You from oppressing others or being oppressed, from doing wrong or suffering wrong, and from committing an error or a sin, which you will not forgive.
O Allah! I seek refuge in You from the feebleness of old age.
O Allah! Guide me to the best of deeds and the best of morals, as none can guide to the best except You, and save me from bad deeds, as none can save me from what is bad except You.
O Allah! Strengthen my faith, expand my living space and bless me in my livelihood.
O Allah! I seek refuge in You from negligence, degradation and destitution; I seek refuge in You from unbelief, wickedness, vanity and show; and I seek refuge in You from blindness, deafness and leprosy and bad diseases.
O Allah! Give my soul piety and my conscience purity. You are the Master of my soul and the Guardian of my conscience.
O Allah! I seek refuge in You from a knowledge, which does not benefit, from a heart, which does not tremble, from an ego, which is not stated, and from a supplication, which is not accepted.
O Allah! I seek refuge in You from the evil of what I did and from the evil of what I did not do; from the evil of what I know and from the evil of what I did not know.
O Allah! I seek refuge in You from a decline in Your favour, from a change in Your protection, from Your sudden punishment and all Your displeasure. Allahummaa Ameeen....

Twenty Five Ways to Get the Most Out of Ramadhan


From the book "Khulaasatul Kalaam" by Shaykh Jaarullah

Brother Muslim, Sister Muslima:

1. Fast Ramadhan with belief and truly seeking the reward of Allah the Most High so that He may forgive you your past sins.

2. Beware of breaking your fast during the days of Ramadhan without a valid Islamic excuse, for it is from the greatest of sins.

3. Pray Salat ut-Taraweeh and the night prayer during the nights of Ramadhan - especially on Layatul-Qadr - based on belief and truly seeking the reward of Allah, so that Allah may forgive you your past sins.

4. Make sure that your food, your drink and your clothing are from halal means, in order that your actions be accepted, and your supplications answered. Beware of refraining from the halal while fasting and breaking your fast with the haram.

5. Give food to some fasting people to gain a reward similar to theirs.

6. Perform your five prayers on time in congregation to gain the reward and Allah's protection.

7. Give a lot of charity for the best charity is that of Ramadhan.

8. Beware of spending your time without performing righteous deeds, for you will be responsible and reckoned for it and will be rewarded for all you do during your time.

9. Perform `umrah in Ramadhan for `Umrah in Ramadhan is equal to Hajj.

10. Seek help for fasting during the day by eating the sahoor meal in the last part of the night before the appearance of Fajr.

11. Hasten breaking your fast after the sun has truly set in order to gain the love of Allah.

12. Perform ghusl before fajr if you need to purify yourself from the state of major impurity so that you are able to do acts of worship in a state of purity and cleanliness.

13. Seize the opportunity of being in Ramadhan and spend it with the good that has been revealed in it - by reciting the noble Qur'an and pondering and reflection of its meanings so that it be a proof for you with your Lord and an intercessor for you on the Day of Reckoning.

14. Preserve your tongue from lying, cursing, backbiting and slander for it decreases the reward of fasting.

15. Do not let fasting cause you cross your boundaries by getting upset due to the slightest of reasons. Rather, fating should be a cause of peacefulness and tranquility of your soul.

16. Upon completion of fasting, be in a state of taqwa of Allah the Most High, being aware of Allah watching you in secret and in public, in thankfulness for His favors, and steadfastness upon obedience of Allah by doing all what He has ordered and shunning all that He has prohibited.

17. Increase in remembrance of Allah, seeking of forgiveness, asking for Paradise and protection against the Fire, especially when fasting, while breaking the fast and during suhoor, for these actions are among greatest causes of attaining Allah's forgiveness.

18. Increase in supplication for yourself, your parents, your children and Muslims, for Allah has ordered making of supplications and has guaranteed acceptance.

19. Repent to Allah with a sincere repentance in all times by leaving sins, regretting those that you have done before and firmly deciding not to return to them in the future, for Allah accepts repentance of those who repent.

20. Fast six days of Shawwal, for whoever fasts Ramadhan and then follows it with six days of Shawwal, it is as if he fasts all the time.

21. Fast on the Day of `Arafah, the 9th of Dhul Hijjah, to attain success by being forgiven your sins of the last year and the coming year.

22. Fast on the day of `Aashuraa', the 10th of Muharram, along with the 9th, to attain success by being forgiven your sins of the past year.

23. Continue being in a state of iman and taqwa and perform righteous actions after the month of Ramadhan, until you die. "And worship your Lord until there comes to you the certainty (i.e. death)". [Qur'an 15:99]

24. Ensure that you attain the positive effects of your acts of worship such as prayer, fasting, zakat and hajj, sincere repentance and leaving of customs that are in variance with the Sharee`ah.

25. Invoke a lot of salawat and salam upon the Messenger of Allah, may Allah's blessings and peace be upon him, his Companions and all those who follow them until the Day of Judgment.

O Allah make us and all Muslims of those who fast and stand in prayer during the month of Ramadhan based on belief and truly seeking Your reward so that we are forgiven our past and future sins.

O Allah make us of those who fasted the month, attained full reward, witnessed Layatul-Qadr and attained success by permission of the Lord, Blessed and Most High.

O Allah, verily you are Forgiver, like to forgive, so forgive us.

O Lord, accept from us, verily you are the All-Hearing, all-Seeing, O Living, O Independent, O Owner of all majesty and honor.

And may Allah's blessings and peace be upon Muhammad, his family and his Companions.

Minggu, 08 Agustus 2010

PETUAH ULAMA

"Al Qodhi mengatakan: Orang yang berilmu dimisalkan dengan bulan dan ahli ibadah dimisalkan dengan bintang karena kesempurnaan ibadah dan cahayanya tidaklah muncul dari ahli ibadah. Sedangkan cahaya orang yang berilmu berpengaruh pada yang lainnya"
(Tuhfatul Ahwadzi, 7/376)

"Ibnu Mas-ud berkata: Rasa takut kepada Allah Ta-ala, sudah cukup dikatakan sebagai ilmu. Anggapan bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan seseorang, sudah cukup dikatakan sebagai kebodohan"
(Mushannaf Ibni Abi Syaibah, no. 34532)

"Cukuplah kematian sebagai peringatan (berharga)."
(Al Fudahil bin Iyadh dalam Az Zuhd-Al Baihaqi)

"Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka."
(Imam Abu Hanifah)

"Sesungguhnya hati berada di tangan Allah azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya."
(HR. Bukhari, dari Abu Musa)

"Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(QS. Ali Imron: 8)

"Akhir perkataan Ibrahim ketika dilemparkan dalam kobaran api adalah “hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah sebagai penolong dan sebaik-baik tempat bersandar)"
(HR. Bukhari)

"Umar bin Abdil Aziz mengatakan: Barangsiapa beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada perbaikan yang dilakukan."
(Al Amru bil Maruf, Ibnu Taimiyah, 15)

MISKIN HARTA KAYA HATI

(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi. Orang (lain) yang tidak tahu menyangka bahwa mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS. al-Baqoroh (2):273)

JANGAN KECIL HATI DAN BESAR HATI.

Dari Abu Huroirah ra. Rosulullah bersabda :
Orang miskin itu bukanlah orang yang meminta-minta kepada manusia, sehingga tertolak dari satu hingga dua suap nasi, dan satu kurma atau dua kurma. Tetapi miskin yang sesungguhnya yaitu orang yang tidak punya penghasilan yang mencukupi, dan tidak diingat oleh orang untuk diberi shodaqoh, dan juga tidak suka pergi minta-minta kepada orang lain. (HR. Bukhori )

Jangan kecil hati bila jadi orang miskin, dan jangan bangga diri bila menjadi orang kaya. itu semua ujian dari Allah swt. Miskin dan Kaya bukan parameter kehinaan atau kemulyaan seseorang. Tidak mengapa miskin harta, yang penting kaya hati dengan Iman dan Amal Sholih. Bukankah Nabi saw. miskin
demikian juga dengan sebagian besar sahabatnya.
al-Hafidz berkata : Orang yang melapangkan waktunya untuk beribadah, maka Allah penuhi hatinya dengan kekayaan.”

Aisyah ra. berkata : “Sejak berpindah ke Madinah, keluarga Nabi Muhamad saw tidak pernah merasa kenyang karena makan gandum selama tiga malam berturut-turut, sampai beliau wafat.” (HR. Muslim)
Inilah kehidupan Rasulullah saw bersama keluarganya. Bagaimana dengan umatnya? Umumnya orang yang kaya harta lupa ibadah dan muncul penyakit sobong, sedangkan orang yang kaya hati, mereka ahli ibadah dan dirinya terhormat.

HAKIKAT KAYA.
Dari Abu Huroiroh ra. Rosulullah saw. bersabda:
Bukanlah kekayaan itu adalah banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kaya hati. (HR. Bukhori)

Dari Abu Dzar ra. Rosulullah bersabda :
Wahai Abu Dzar! Tahukah kamu bahwa orang yang banyak hartanya dikatakan kaya? Sesungguhnya kekayaan adalah kekayaan hati. Dan miskin adalh miskin hati.
(Shohih Ibnu Hibban, dishohikan oleh al-Albani)

KEUTAMAAN ORANG MISKIN YANG SABAR.
Orang miskin yang sabar dan Ahli Ibadah adalah umat Rasulullah saw. yang paling mulia. Bukankah Rasulullah saw dan sahabatnya serta serta para Nabi sebelumnya banyak yang miskin, tapi mereka tetap menjadi ahli ibadah, bersabar atas penderitaan untuk meraih kebahagiaan akhirat.
Miskin yang bersabar lebih baik dari pada dunia seisinya, walaupun banyak yang menghinanya.

Dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi dia berkata :
“Wahai Rasulullah! Dia ini orang Islam yang fakir, layak bila pinangannya ditolak, bila minta pertolongan tidak ditolong, bila berkata tidak didengar.”
lalu Rasulullah saw. bersabda :
Orang ini lebih baik dari pada isi bumi semuanya. (HR. Bukhori)

Bersabar diatas kemiskinan adalah sebuah nikmat, dan yang menjadi sebab kemenangan.
Sa’id al-Khudri ra. berkata Nabi saw bersabda:
Dan tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas bagi seseorang dari pada kesabaran. (HR. Bukhori)
Kemisk8inan bisa menjadi sebab selamatnya agama seseorang. Apa yang ada pada kita, hakekatnya adalah pemberian sekaligus titipan Allah. Barang siapa ridho dengan pemberian itu, maka Allah memberkahinya. Jagalah kehormatan kita dengan tidak meminta2 kepada manusia.

Rasulullah saw. bersabda:
Barang siapa menjaga kehormatannya ( dengan tidak meminta2) Allah akan menjaganya. Dan barang siapa merasa cukup (dengan rizki yang ada), Allah akan mencukupkan kebutuhannya. (HR. Bukhori)

Alangkah bahagia seorang muslim yang merasa cukup dengan pemberian Allah, walaupun sederhana untuk bekal hidup bersahaja.
Sungguh bahagia orang yang masuk agama Islam, diberi rizki sederhana, dan Allah membuat dia menerima apa adanya. (HR. Muslim)

KEWAJIBAN ORANG YANG KAYA HARTA.
Wahai orang yang diamanati harta yang banyak, ketahuilah kebutuhan manusia terhadap dunianya hanya sedikit, apalagi umur sudah tua, makannya sedikit, untuk apa kelebihan harta bila tidak diinfakkan kepada yang membutuhkannya.

Rasulullah saw. besabda:
Wahai anak Adam, jika kamu punya kelebihan harta dan kamu menginfakkannya itu lebih baik bagimu, namun jika kamu simpan itu jelek untukmu. (HR. Muslim)

Rasulullah saw. bersabda:
Tidaklah membahagiakan aku bila aku memiliki harta sebesar gunung uhud berupa emas berada disisiku selama tiga hari, sedangkan masih ada dinar disisiku, melainkan aku sisakan dinar untuk membayar hutangku saja. (HR. Muslim)

Begitulah kehidupan Nabi Muhamad, Rasulullah saw. yang menjadi suri tauladan bagi kita semua.

HISTORICAL FACT PROVE "ISLAM IN THE AMERICAN WAY BEFORE THERE COLUMBUS"

If you visit Washington DC, come to the Library of Congress (Library of Congress). Then, ask the United States government archives treaty with the Cherokee tribe, one of the Indians, in 1787. There will be found in Cherokee Chieftains signature at the time, named AbdeKhak and Muhammad Ibn Abdullah.
The contents of the agreement include the right of the Cherokee tribe to establish its presence in the trade, shipping, and Cherokee tribal form of government which was based on Islamic law. Furthermore, to be found dressed in the habit of covering aurat Cherokee tribe while the males wear turbans (turban) and the canal to the knees.
Last chieftain Cherokee before finally completely extinct from mainland America was a Muslim named Ibn Wati of Ramadan.
Talking about the Cherokee tribe, could not be separated from Sequoyah. He is a native of Cherokee tribe who is educated and Syllabary revive their interest in 1821. Syllabary is a kind of alphabet. If we now know the alphabet A through Z, then the Cherokee have their own alphabet.
What makes it so remarkable is that the character was revived by Sequoyah very similar to Arabic script. In fact, some Cherokee people writing the 7th century found engraved on rocks in Nevada is very similar to the word "Muhammad" in Arabic.
The names of Indian tribes and tribal chief who comes from the Arabic was not only found in the Cherokee tribe (Shar-Kee), but also the Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Mecca, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, and Zuni. In fact, several Indian chiefs also wore a distinctive head tutp Muslims. They are the Chieftains Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, and Yuchi. This is shown in the photographs in 1835 and 1870.
In general, Indian tribes in America also believe in a God that controls the universe. God could not be palpated by the five senses. They also believed the main duty of man created God is to adore and worship Him. As the narrative a Ohiyesa Chieftains: "In the life of the Indians, there was only inevitable duty-the duty of prayer, the daily recognition of the Unseen and the Eternal." Is not the Qur'an also announces that the purpose of creation of man and jinn to worship solely on God (*)
How can Indian Head Cheeroke was Muslim?

Long history,

The spirit of Islam and people of China at that time to see more of the planet (certainly when it was unheard of planet names), place of residence in addition to expanding the influence, seek new trade routes and of course to expand the Islamic da'wah encourage some brave of them to cross the area still considered to be dark in the maps of their time.

Some famous names remain so to this day almost everyone had heard him call it Tjeng Ho and Ibn Batutta, but a few more barely audible and recorded only in academic books.
Geography experts and intellectuals from among the Muslims who noted that a trip to the American continent is Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (died 957), Al-Idrisi (died 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad ibn Fadl Al Umari (1300 - 1384) and Ibn Battuta (died 1369).

According to historians and Muslim geographer Al Masudi (871-957), Ibn Saeed Ibn Aswad Khashkhash a Muslim navigator of Cordoba in Andalusia, has reached the American continent in the year 889 AD. In his book, 'ADH-dhahab Muruj Maadin wa al-Jawhar' (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi reported that Spain during the reign of Caliph Abdullah Ibn Mohammed (888-912), Ibn Saeed Ibn Aswad Khashkhash sailed from Delba (Palos) in 889, crossed the Atlantic Ocean, reaching areas that have not known what he called Ard Majhoola, and then come back with an amazing variety of treasures.

After that many cruises are done visiting the mainland across the Atlantic Ocean, it was dark and foggy. Al Masudi also wrote the book 'Akhbar Az Zaman' which includes historical materials from the merchants odyssey to Africa and Asia.
Dr. Mroueh Youssef also writes that during the reign of Caliph Abd al-Rahman III (929-961 years) of the Umayyad dynasty, noted the existence of the Islamic people of Africa, which also sailed from the port Delba (Palos) in Spain to the west toward the ocean off the dark and foggy , Atlantic. They managed to return with valuable goods it received from a foreign land.

He also wrote notes by historian Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya that in the reign of the Caliph of Spain, Hisham II (976-1009) a navigator Ibn Farrukh of Granada called ports leaving Kadesh was recorded in February of 999 across the Atlantic Ocean and landed at Gando (Canary Kepulaun).

Visit to King Ibn Farrukh Guanariga and then proceed to the west to see two islands and named Capraria and Pluitana. Ibn Farrukh returned to Spain in May 999.
Perlayaran across the Atlantic from Morocco noted also by Shaikh Zayn-sea explorers Eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Unencumbered ship from Tarfay in Morocco at the time of Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 - 1307) The sixth king in the dynasty Marinid. His ship landed at Green Island in the Caribbean Sea in the year 1291. According to Dr. Morueh, note this trip is used as reference by many Islamic scholars.

The sultans of the empire of Mali in west Africa that its capital in Timbuktu, it was also doing his own trip to the Americas. Addin Chihab historian Abul-Abbas Ahmad ibn Fadl Al Umari (1300 - 1384) detailed exploration of this geography carefully. Timbuktu is now forgotten, formerly the center of civilization, a library and an advanced science in Africa. Land and sea travel expeditions done a lot of people started to Timbuktu or Tombouctou.

Sultan recorded traveling to the new continent at the time was Sultan Abu Bakari I (1285 - 1312), brother of Sultan Mansa Kankan Musa (1312 - 1337), who has performed two expeditions crossed the Atlantic to the United States and even down to the river Mississippi.

Sultan Abu Bakari I do exploration in central and northern America with down the Mississippi River between the years 1309 to 1312. The Explorer was in Arabic. Two centuries later, the discovery of the Americas is enshrined in the color map of Piri Re'isi made in 1513, and dedicated to the king of the Ottoman Sultan Selim I in 1517. This map shows the western hemisphere, South America and even Antarctica, with a depiction of coastal Brazil is quite accurate.
Sequoyah, Also Known as George GIST other evidence is, of Columbus himself knows that people Carib (Caribbean) are followers of the Prophet Muhammad. He ideology that the people of Islam have been there especially the people from the West Coast of Africa. They inhabit the Caribbean, North and South America. But unlike Columbus who wanted to dominate and enslave the American people. Islamic People came to trade and even some married native people.

Columbus further admitted on October 21, 1492 in the shipping between Cuba Beach Gibara and see a mosque (standing on a hill with a beautifully written by other sources). Until recently the remains of the ruins of the mosque has been found in Cuba, Mexico, Texas and Nevada.

And do you know? 2 person boat captain who led by Columbus captain of the ship Pinta and Nina is the Muslim people of the two brothers Martin Alonso Pinzón and Vicente Pinzón Yanex are still a family from Morocco Abuzayan Sultan Muhammad III (1362). [THACHER, John Boyd: Christopher Columbus, New York 1950]

And why only Columbus has hitherto only known as the inventor of the American continent? Since the time of the expulsion of the Jews from Spain of 300,000 Jews by King Ferdinand, a Christian, then Jewish people to raise funds for the voyage of Columbus and the stories 'discovery of the Americas' first sent by Christopher Columbus to his friends of the Jews in Spain.

Voyage of Columbus is seems thirsty publications and is required to create a legend in accordance with the 'sponsored links' the Jewish funders. The next story we know that the mass media and publications controlled by Jews who even hated by people like Henry Ford's king of the American car.
Then look no dishonesty in writing the historical facts about the discovery of the Americas. Misuse of history by the Jews that occurred since the first time they were together Europeans set foot into the American continent.

And do you know? Laksamana Zheng He in fact or in Indonesia is better known as Admiral Cheng Ho is the inventor of the first American continent, about 70 years before Columbus.

Approximately 70 years before Columbus planted its flag on the American mainland, Admiral Zheng He had come there first. The participants of the seminar organized by the Royal Geographical Society in London some time ago made flabbergasted. Was a submarine expert and historian named Gavin Menzies in his presentation and then received great attention.

Appear confident, Menzies explained his theory about the famous voyages of sailors mahsyur from China, Admiral Zheng He (we know him Ceng Ho-ed). Together with the evidence found in the historical record, he then concluded that the sailors and navigators of the great Ming dynasty was the first discoverer of the Americas, and instead of Columbus.
Even thought, Zheng He 'beat' Columbus with a range of approximately 70 years. What was raised by Menzies of course because the world community to make fuss over this knowing that Columbus was the discoverer of the Americas at about the 15th century. Menzies' statement was upheld by a number of historical evidence.

Is a map made in the days before Columbus began his expedition complete with pictures of the Americas as well as an astronomical map of Zheng He who dosodorkannya as the evidence. Menzies became so convinced after examining the accuracy of historic objects.

Cherokee syllabary "Like this is what should be awarded the title as the first discoverer of the Americas," he said. Menzies reviewed for more than 14 years. This includes the study of ancient maps, artifacts, and also proof of the technological development of modern astronomy, such as through a software program Starry Night.

Of the key evidence that could change the flow of this history, Menzies says that most of the navigation map and written based on the ancient Chinese Admiral Zheng He's voyages. Exploration to reach the American continent took the time between the years 1421 and 1423. Previously, Zheng He's fleet sailed along the south route through Africa and into South America.
Description of Zheng He's voyages astronomy roughly call, late at night when the stars look south around the date March 18, 1421, the location at the southern tip of South America. It is then reconstructed back using Starry Night software by comparing maps of Zheng He voyages.

"I am programmed to time in Starry Night, year 1421, and parts of the world are estimated to have sailed the expedition," said Menzies is also an expert navigation and former submarine commander British navy. From here, he finally found two different locations thanks to the record of this voyage astronomy (star) Zheng He's expeditions.

Then a movement in these stars, according to the earth rotation and orientation in space. Due to the less perfect the earth's rotation axis of earth seemed to carve a circle in the sky every 26 thousand years. This phenomenon, called precision, means that each point of the polar targeting different stars during running time. Menzies uses software to reconstruct the position of the stars as in the year 1421.

"We already have a star map of the ancient Chinese calendar, but still need a map," said Menzies. While we were puzzling over this problem, suddenly the solution was found. "With incredible luck, one of the goals through which they pass, ie, between Sumatra and Dondra Head, Sri Lanka, heading west."

Part of the voyage was apparently very close to the equator in the Indian Ocean. The Polaris, the north star, and the southern star Canopus, which is close to the southern polar latitudes, shown in the map. "From there, we managed to determine the direction and the position of Polaris. So next time we can confirm it from the map ie the year 1421, plus and minus 30 years. "

Sequoyah on these findings, Phillip Sadler, navigation experts from the Harvard Smithsonian Center for Astrophysics, says estimates by using ancient maps based on star positions is very probable. He also agreed that the estimated time of 30 years, as in Menzies' view, too reasonable.
During this time, the world community to know the progress of Zheng He as a great explorer. He was born in Kunyang, a city located in southwest Yunnan Province, in the year 1371. His family named Ma, were part of minority residents stew. They came from Central Asia and embraced Islam.

Zheng He's father and grandfather known to have entered the Holy Land pilgrimage to Mecca. While Zheng He himself grew up with a lot of traveling to a number of areas. He is a devout Muslim.

Yunnan is one of the last areas of defense of the Mongols, which existed long before the time of the Ming dynasty. At Sun troop master Yunan year 1382, Zheng He's also taken prisoner and brought to Nanjing. When he was 11 years old.

Zheng He was used as a waitress crown prince who later became emperor named Yong Le. Now this emperor who gave the name of Zheng He's up to the end he became one of the most famous sea captains in the world.

Subhanallah ...
One more proof ...
From a scientific .... PROVEN True Islam ...
Of reason .... PROVEN True Islam ...
From History .... PROVEN True Islam ...
Book any of the other religions .... PROVEN True Islam ...

Qs.3 Ali Imran: 85. Whoever seeks a religion other than Islam, it will not ever received from him, and him in the afterlife, including people who are the losers.