Jumat, 14 Januari 2011

Dari Ibnu Taimiyyah Untuk Sang Bunda

Bismillahirrahmanirrahim.

Dari Ahmad bin Taymiyyah kepada ibunda yang kami sayangi dan kami hormati, semoga Allah memberkahi usianya, memberikan beliau keselamatan dan kelapangan, serta menjadikan beliau sebagai salah satu hamba-Nya yang terbaik.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami memuji Allah, Zat yang paling berhak untuk dipuji. Tiada yang berhak diibadahi melainkan hanya Dia. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi terakhir dan imamnya orang-orang shalih, Muhammad, hamba dan utusan-Nya.

Sungguh karunia Allah telah datang dengan melimpah, pertolongannya pun tiada pernah berakhir. Ananda pun bertahmid memuji-Nya, meminta-Nya untuk menambah kemurahan-Nya. Kemurahan Allah tidak akan berpaling darimu wahai ibuku yang berbahagia.

Sungguh bunda, keberadaan ananda di Mesir adalah adalah karena perkara yang penting, bila tugas (dakwah) ini ditinggalkan, maka akan timbul penyimpangan dan kerusakan bagi agama dan dunia kita.

Bunda… Berada jauh dari bunda bukanlah jalan yang ingin ananda pilih. Jikalau burung dapat membawa kita, ananda pasti akan datang kepadamu. Namun bunda, ketidakhadiran ananda di sisi bunda ada sebabnya. Dan bila bunda melihat keadaan kaum Muslimin, bunda pun pasti akan memilihkan bagi ananda tempat yang sama sebagaimana ananda berada sekarang.

Sungguh bunda, ananda selalu berdoa kepada Allah untuk menunjuki kita kepada pilihan yang tepat, dan ananda selalu berdoa bagi kebaikan bunda. Ananda juga memohon kepada Allah untuk memberkahi kita dan seluruh kaum muslimin, dengan rahmat yang meliputi keselamatan dan kemanfaatan.

Allah telah bukakan bagi ananda gerbang keberkahan, ampunan, serta hidayah melalui jalan yang tiada ananda kira sebelumnya. Dalam keadaan selalu ingin pulang ke pangkuanmu wahai ibunda, ananda pun beristikharah. Ananda tidak bisa membayangkan jika Allah tetapkan pilihan bagi diri ananda untuk menyukai perkara duniawi atau hanya merasa cukup dengan amalan ibadah yang lebih sedikit agar bisa dekat dengan dirimu, bunda. Di sini, di Mesir masih banyak perkara yang tidak bisa ananda tinggalkan, karena takut akan bahayanya, secara umum maupun secara pribadi, dan sungguh saksi-saksi itu melihat apa yang tidak dilihat oleh orang yang hadir.

Ananda ingin bunda banyak berdoa kepada Allah. Mintalah agar Dia memberikan hidayah kepada kita dan memilihkan jalan yang terbaik bagi kita. Karena Allahlah Yang Maha Mengetahui, sedangkan kita tidak. Dialah yang mampu, adapun diri kita adalah lemah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Merupakan sebuah kebahagian bahwa anak Adam melakukan istikharah dan senang dengan apa yang Allah takdirkan bagi dirinya. Dan merupakan kesesengsaraan jika seorang anak Adam meninggalkan istikharah dan berkeluh kesah dengan takdir Allah.”

Sungguh, seorang pedagang dalam perjalanannya mungkin takut kehilangan uang, oleh karena itu dia menetap di sebuah tempat agar dia bisa berjalan lagi. Permasalahan yang sedang kami hadapi di sini begitu besar untuk dijabarkan, akan tetapi tiada daya dan upaya melainkan hanya melalui Allah.

Dan akhirnya, tolong sampaikan salam ananda untuk semua keluarga, tua dan muda, para tetangga, sahabat-sahabat, serta karib kerabat kita.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Walhamdulillah, washalatu wassalamu ‘ala Muhammad, wa ‘ala ahlihi wa ashhabihi.

(Diterjemahkan oleh Wira (wiramandiri.wordpress.com) dari www.abdurrahman.org)

Catatan:
Ini adalah surat Ibnu Taimiyyah kepada ibu beliau di Damaskus. Beliau saat itu sedang berada di Mesir untuk berdakwah. Surat ini adalah ekspresi kerinduan beliau kepada sang ibu, namun Allah telah pilihkan kepada beliau untuk terus berdakwah di Mesir melalui istikharah beliau. Beliau kelihatannya dekat sekali ya dengan ibunya?

Senin, 10 Januari 2011

HATI-HATI DENGAN HATI

"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi,lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,tetapi yang buta,ialah hati yang di dalam dada"(QS AL-Haj{22}:46).

URGENSI HATI

Hati merupakan salah satu organ internis manusia yang terpenting,Ia menjadi tempat seluruh perasaan jiwa,kekuatan pikiran dan keyakinan manusia.

Perasaan cinta,benci,bahagia,gelisah,marah,takabbur,tawadhu,yakin dan ragu muncul di hati.

Karenanya hati sangat menentukan baik dan buruk manusia secara menyeluruh.Sebagaimana sabda Rasulullah saw,'Ingatlah bahwa di dalam tubuh manusia da segumpal organ,bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu.Dan bila dia rusak,maka rusaklah seluruh tubuhnya.Organ itu adalah hati (qolbu)"(HR Bukhari 1/126 dan Muslim X1?27,28).

Dengan demikian menjaga kesehatan hati berarti menjaga manusia secara keseluruhan.Sedangkan membiarkan hati rusak sama dengan merusak manusia itu sendiri.

Hal ini sangatlah rasional mengingat hati adalah tempat bersemayamnya keyakinan yang akan menentukan visi hidup seorang dan menentukan mutunya.

Ayat di tas menjelaskan bahayanya hati yang buta yang tidak pernah bisa memahami makna kehidupan dan tidak dapat mengambil ibrah (pelajaran) dari kehancuran kaum-kaum sebelumnya.Tidak bisa membedakan haq (benar) dan batil.

Ketika menafsirkan ayat tersebut,Ibnu Katsir-rahimahullah.menukil ucapan Ibnu Abi'd Dun'ya,'Sebagian ahli hikmah pernah mengatakan:Hidupkan hatimu dengan mauizhah (nasehat).Sinari ia dengan tafakkur(kontemplasi,perenungan).matikan dengan zuhud,kuatkan dengan keyakinan,hinakan dengan kematian,putuskan dengan kehancuran,perlihatkan kepahitan dunia,tanamkankan kewaspadaan terhadap perputaran waktu,perlihatkan padanya berita-berita kaum terdahulu,ingatkan dengan apa yang menimpa orang-orang sebelumnya,perjalanan ia ke negri-negri mereka dan bekas-bekas peninggalan mereka dan biarkan hati itu melihat apa yang telah mereka perbuat dan kehancuran serta kebinasaan yang menimpa mereka"(Tafsir Ibnu Katsir III/438-439).

PEMBANGKITAN HATI

Merajuk pada ayat-ayat Al-Qur'an,para ulama membagi hati menjadi 3(tiga)macam:

1.Al-Qalb As Salim (Hati Yang Suci Bersih)

Inilah hati yang akan membawa kebahagiaan dunia dan kahirat bagi pemiliknya sebagaimana firman ALLAH:"Pada hari di mana tida gunanya lagi harta dan anak,kecuali orang yang datang kepada ALLAH dengan hati yang sehat."(Q.S.Asy Syu'araa'(26):88-89).

Salim atau sehat adalah lawan sakit.Artinya hati tersebut sehat dan selamat dari semua penyakit syahwat yang menentang perintah ALLAH dan larangan-NYA.Juga sehat dan selamat dari semua penyakit syubhat yang menentang berita-NYA.karenanya,ia selamat dari penyembahan kepada selain ALLAH.Jika ia cinta,maka cintanya karena ALLAH,Dan ia benci,maka bencinya pun karena ALLAH.

Inilah hati yang bersih dari noda,sehingga menjadi jernih dalam melihat,menimbang dan menilai sebuah masalah,Ia menjadi lembut dan memiliki empati,sehingga mudah tersentuh,memiliki kecerdasan emosi,sehingga menjadi sangat terkendali dan jauh dari sifat-sifat kekakuan,kekasaran dan kekerasan.Sementara itu kuat artinya tahan bantingan,tidak mudah retak apalagi pecah,Hati yang bersih melahirkan sifat sabar tangguh,tidak mudah kusut dan menyerah ketika menghadapi ujian,tangtangan,dan cobaan.

Walhasil,terkumpul padanya semua jenis kebaikan dan kebajikan.Dalam konteks kehidupan rumah tangga,maka hati yang bersih yang di miliki oleh seorang suami dan istri akan menghadirkan keharmonisan kehidupan rumah tangga sehingga menjadi rumah tanggga,sakinnah ,mawaddah,warrahmah.amiin

2.Al Qalb Al Mayyit (Hati yang Mati)

Hati yang tak ada kehidupan di dalamnya,sehingga tidak mengenal Robbnya dan senantiasa hidup dalam gelimang dosa dan maksiat.Tidak pernah berubah meskipun sudah dibombardir dengan ayat-ayat ALLAH dan Hadits-hadits Nabi Saw seperti di sinyalir dalam firman ALLAH:"Sesungguhnya orang-orang kafir,sama saja bagi mereka,kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,mereka tidak akan beriman.Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka,dan penglihatan mereka di tutup.Dan bagi mereka siksa yang amat berat"(QS.A-Baqarah(2):6-7).

Hati yang semacam ini jika sudah menang dengan syahwatnya,maka tidak akan pernah memperdulikan lagi TUHANnya ridha atau tidak.Karenanya,ia menyembah kepada selain ALLAH.Jika ia cinta,maka cintanya karena hawa nafsunya.Dan jika ia benci,maka bencinyapun karena hawa nafsunya.Hawa nafsu benar-benar menjadi imamnya.Panglimanya adalah Syahwat,sopirnya adalah kebodohan dan kendaraannya adalah kelalaian.

Karenanya bergaul dengan pemilik hati ini adalah penyakit.Berinteraksi dengannya adalah racun dan duduk bersamanya dalah kebinasaan.

Hati yang buta sebagaimana di singgung ayat di atas adalah analogi dari dari hati yang mati ini.Selain itu,Al-Qur'an menyamakan jenis hati ini dengan batu yang keras sebagaimana firman ALLAH,"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu,atau lebih keras dari itu......"(QS Al-Baqarah(2)74),yang di cirikan dengan munculnya sifat-sifat tercela.

Ibarat besi,hati yang mati itu telah berkarat sehingga susah,Jika tidak boleh di bilang mustahil-untuk di harapkan hidup,apalagi bersih.

ALLAH SWT berfirman,"Sekali-kali tidak (demikian).Bahkan telah menutupi hati mereka karena apa-apa yang mereka kerjakan."(QS. Al-MMuthafffifin(83):14).Sehingga yang dominan dalam hidupnya adalah kekufuran,kezhaliman,dan kemaksiatan serta keburukan.

Dan Al-Qur'an ketika menyinggung hati yang mati,konteksnya adalah orang-orang kafir.Karena itu,seorang mukmin harus selalu mewaspadai diri untuk menjauh dari hati yang mati ini.Keluarga SAMARA hanya ada dalam mimpi tidak kan pernah terealisasi jika suami dan istri hatinya mati.

3.Al Qalb Al Maridh ( Hati Yang Sakit )

Hati yang terdapat di dalamnya kehidupan,namun juga terdapat penyakit.Antara Mahabbatullah ( Mencintai ALLAH ) Mahabbatusy Syahawaat (Mencintai Syahwat)bertarung dan berkecamuk menjadi satu dalam hati.Inilah hati orang-orang munafik.ALLAH SWT Berfirman:"Dalam hati mereka ada penyakit,lalu ditambah ALLAH penyakitnya;dan bagi mereka siksa yang pedih,disebabkan mereka berdusta"(QS Al-Baqarah(2)10).

Al Qur'an menyinggung hati semacam ini ketika berbicara tentang sifat-sifat orang-orang munafik.Karenanya jenis hati ini pun berbahaya.Namun masih ada harapan untuk sembuh.Sebab,setiap penyakit pasti ada obatnya.

Akhirnya,mari kita hati-hati dengan hati kita.Karena masa depan manusia di tentukan oleh hati.Shalat,Zakat,Infaq,sedekah,puasa,haji,tilawah Al-Qur'an,memperbanyak dzikir,tafakkur,aktif berdakwah dan beragam amal shalih lainnya adalah terapi hati yang pasti JITU karena hal itu perintah ILLAHI.

Sabtu, 08 Januari 2011

Disco Continue Using Name Makkah Muslim Spain Received Criticism

AGUILAS (Arrahmah.com)

A discotheque in Spain, using the name of Mecca, Muslims angered. Disco is located in the town of Aguilas, Murcia, southern Spain, is named La Meca and architecture of the building was similar to the mosque.
Features of buildings considered to attack the Muslims, like the dome with a crescent moon shape on it and there are the verses of the Qur'an in it.

"This is an insult," said Mohammed Reda e-Qady, Secretary of the Union of Islamic Communities Murcia, told northjersey.com.

Immigrant communities who wish to perform their prayers could also be fooled by the shape of the building.


The existence of this discotheque continue to come under fire from Muslim Spain since the first use. Criticism this time coming from the Chairman of the Federation of Muslim groups in Spain, Mohamed Ali.

He said the owner of the discotheque as if to insult Muslims by giving the name diskotiknya like that. La Meca for Muslims Spain means Mecca.

"Muslims pray facing the Kaaba in Mecca and that's where Prophet Muhammad received the holy Koran. The discotheque is the place for drinks and dancing, dancing. discotheque name it as if to ignore the feelings of Muslims,''denounces Mohamed Ali , as written Andalus Press.

Mohamed Ali again reminded that Mecca is the most sacred area of Muslims from around the world. Name of Makkah also condemned a man of Moroccan who works in the discotheque was when he learned the name of entertainment was changed to Makkah.

As is known, initially, discotheques are not named like that. But after 10 years of renovation, the old disco suddenly be named Mecca. Inauguration of the discotheque was actually already done on June 18, 2010, but only a few days terakhirlah, Muslims in Spain simultaneous protest. (haninmazaya / trbn / arrahmah.com)