Selasa, 17 Agustus 2010

M U H A S A B A H (introspeksi diri)


Idealnya, seorang muslimah menyempatkan diri merenung sejenak untuk mengintrospeksi diri dan menegur dirinya sendiri. Agar ia selamat dari kejelekan jiwanya dan meluruskan kepemimpinannya (jiwa). telah banyak disebutkan dalil-dalilnya baik dari Al Qur’an maupun Al Hadits tentang pentingnya Muhasabah.

Allah SWT. berfirman :

” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.” (QS.Al_Hasyr:18).

“Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).” (QS. Al-Qiyamah:1-2)

Imam Muhajid ra. berkata ,”Al-Lawwamah adalah jiwa yang menyesal karena luput mengerjakan suatu amalan kemudian dia mencela jiwanya.

Nabi saw. bersabda:

“Orang yang cerdas adalah orang yang dapat menundukkan jiwanya, dan beramal untuk kehidupan setelah mati, sedangkan orang yang lemah adalah orang yang jiwanya diperbudak oleh hawanya dan banyak berangan-angan kepada Allah SWT.

Imam At- Tirmidzi ra. berkata:”Makna menundukan jiwanya adalah, menghisabnya di dunia sebelum di hisab di akhirat.

Imam Hasan Al-Bashri ra. berkata:”Seorang mukmin hendaknya selalu mencela dirinya: Apa yang ingin aku dapatkan dari perkataan ku?

Apa tujuanku makan?, Apa tujuanku minum? Sedeangkan orang bodoh terus berjalan tanpa mencela dirinya.

Beliau juga berkata:” Seorang hamba senantiasa berada dalam kebaikan selama ia memiliki penasehat dari dirinya sendiri, dan muhasabah menjadi hal penting baginya.”

Sabar dan Menundukkan hawa nafsunya.

Bersabar wahai kaum muslimah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. bersabarlah dari bermaksiat kepada-Nya. dan bersabarlah atas musibah dan ujian yang menimpahmu. Dan dalam menjalankan sabar ini, kiranya perlu mengalahkan hawa nafsumu terlebih dahulu.

Allah SWT berfirman:

“Dan bejihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (QS. Al-Hajj:78).

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut:69).

Imam Ibnul Qayyim ra. berkata:” Allah SWT. menggantungkan Hidayah dengan jihad, maka manusia yang paling sempurna hidayahnya adalah orang yang paling besar jihadnya. Dan jihad yang paling wajib adalah jihad terhadap diri sendiri, jihad terhadap hawa nafsu, jihad terhadap setan dan jihad terhadap dunia. Barang siapa yang berjihad terhadap empat hal itu, maka ia telah berjihad di jalan Allah SWT. Allah akan memberinya petunjuk yang akan menghantarkannya ke surga. Dan barang siapa yang meninggalkan jihad, maka ia telah kehilangan hidayah sepadan dengan jihad yang ditinggalkannya.”

Nabi saw. bersabda: “Mujahid adalah orang yang berjihad terhadap nafsu jiwanya karena Allah SWT.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar