Minggu, 08 Agustus 2010

MISKIN HARTA KAYA HATI

(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi. Orang (lain) yang tidak tahu menyangka bahwa mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS. al-Baqoroh (2):273)

JANGAN KECIL HATI DAN BESAR HATI.

Dari Abu Huroirah ra. Rosulullah bersabda :
Orang miskin itu bukanlah orang yang meminta-minta kepada manusia, sehingga tertolak dari satu hingga dua suap nasi, dan satu kurma atau dua kurma. Tetapi miskin yang sesungguhnya yaitu orang yang tidak punya penghasilan yang mencukupi, dan tidak diingat oleh orang untuk diberi shodaqoh, dan juga tidak suka pergi minta-minta kepada orang lain. (HR. Bukhori )

Jangan kecil hati bila jadi orang miskin, dan jangan bangga diri bila menjadi orang kaya. itu semua ujian dari Allah swt. Miskin dan Kaya bukan parameter kehinaan atau kemulyaan seseorang. Tidak mengapa miskin harta, yang penting kaya hati dengan Iman dan Amal Sholih. Bukankah Nabi saw. miskin
demikian juga dengan sebagian besar sahabatnya.
al-Hafidz berkata : Orang yang melapangkan waktunya untuk beribadah, maka Allah penuhi hatinya dengan kekayaan.”

Aisyah ra. berkata : “Sejak berpindah ke Madinah, keluarga Nabi Muhamad saw tidak pernah merasa kenyang karena makan gandum selama tiga malam berturut-turut, sampai beliau wafat.” (HR. Muslim)
Inilah kehidupan Rasulullah saw bersama keluarganya. Bagaimana dengan umatnya? Umumnya orang yang kaya harta lupa ibadah dan muncul penyakit sobong, sedangkan orang yang kaya hati, mereka ahli ibadah dan dirinya terhormat.

HAKIKAT KAYA.
Dari Abu Huroiroh ra. Rosulullah saw. bersabda:
Bukanlah kekayaan itu adalah banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kaya hati. (HR. Bukhori)

Dari Abu Dzar ra. Rosulullah bersabda :
Wahai Abu Dzar! Tahukah kamu bahwa orang yang banyak hartanya dikatakan kaya? Sesungguhnya kekayaan adalah kekayaan hati. Dan miskin adalh miskin hati.
(Shohih Ibnu Hibban, dishohikan oleh al-Albani)

KEUTAMAAN ORANG MISKIN YANG SABAR.
Orang miskin yang sabar dan Ahli Ibadah adalah umat Rasulullah saw. yang paling mulia. Bukankah Rasulullah saw dan sahabatnya serta serta para Nabi sebelumnya banyak yang miskin, tapi mereka tetap menjadi ahli ibadah, bersabar atas penderitaan untuk meraih kebahagiaan akhirat.
Miskin yang bersabar lebih baik dari pada dunia seisinya, walaupun banyak yang menghinanya.

Dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi dia berkata :
“Wahai Rasulullah! Dia ini orang Islam yang fakir, layak bila pinangannya ditolak, bila minta pertolongan tidak ditolong, bila berkata tidak didengar.”
lalu Rasulullah saw. bersabda :
Orang ini lebih baik dari pada isi bumi semuanya. (HR. Bukhori)

Bersabar diatas kemiskinan adalah sebuah nikmat, dan yang menjadi sebab kemenangan.
Sa’id al-Khudri ra. berkata Nabi saw bersabda:
Dan tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas bagi seseorang dari pada kesabaran. (HR. Bukhori)
Kemisk8inan bisa menjadi sebab selamatnya agama seseorang. Apa yang ada pada kita, hakekatnya adalah pemberian sekaligus titipan Allah. Barang siapa ridho dengan pemberian itu, maka Allah memberkahinya. Jagalah kehormatan kita dengan tidak meminta2 kepada manusia.

Rasulullah saw. bersabda:
Barang siapa menjaga kehormatannya ( dengan tidak meminta2) Allah akan menjaganya. Dan barang siapa merasa cukup (dengan rizki yang ada), Allah akan mencukupkan kebutuhannya. (HR. Bukhori)

Alangkah bahagia seorang muslim yang merasa cukup dengan pemberian Allah, walaupun sederhana untuk bekal hidup bersahaja.
Sungguh bahagia orang yang masuk agama Islam, diberi rizki sederhana, dan Allah membuat dia menerima apa adanya. (HR. Muslim)

KEWAJIBAN ORANG YANG KAYA HARTA.
Wahai orang yang diamanati harta yang banyak, ketahuilah kebutuhan manusia terhadap dunianya hanya sedikit, apalagi umur sudah tua, makannya sedikit, untuk apa kelebihan harta bila tidak diinfakkan kepada yang membutuhkannya.

Rasulullah saw. besabda:
Wahai anak Adam, jika kamu punya kelebihan harta dan kamu menginfakkannya itu lebih baik bagimu, namun jika kamu simpan itu jelek untukmu. (HR. Muslim)

Rasulullah saw. bersabda:
Tidaklah membahagiakan aku bila aku memiliki harta sebesar gunung uhud berupa emas berada disisiku selama tiga hari, sedangkan masih ada dinar disisiku, melainkan aku sisakan dinar untuk membayar hutangku saja. (HR. Muslim)

Begitulah kehidupan Nabi Muhamad, Rasulullah saw. yang menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar