Jumat, 21 Mei 2010

SIAPAKAH NABI TERAKHIR YANG DIRAMALKAN YOHANES PEMBAPTIS

NABI YANG DIRAMALKAN OLEH PEMBAPTIS PASTILAH> > NABI MUHAMMAD SAW> > Ada dua pernyataan yang berarti tentang Yahya Pembaptis yang dibuat> oleh Jesus Kristus, namun dicatat dalam suatu cara yang misterius.> Pernyataan yang pertama tentang Pembaptis itu ialah bahwa Yahya> diperkenalkan kepada dunia sebagai reinkarnasi dari Eliyah dari> Perjanjian Lama. Misteri dengan mana sebutan ini diliput terdiri dari> hal berdiam diri Kristus yang berarti mengenai identitas orang yang> diharapkan akan diungkapkan oleh Eliyah secara resmi dan> memperkenalkannya kepada dunia sebagai Nabi Terakhir. Bahasa Jesusdalam> hal ini sangat luar bisa tidak jelas, bermakna ganda (ambiguous), dan> misterius. Jika Yahya itu Eliyah, seperti dinyatakan dengan jelas dan> tanpa takut, lalu mengapa orang itu yang bentaranya ialah Eliyah tidak> disebut dengan jelas dan tanpa takut? Jika Jesus adalah "Utusan Dalam> Perjanjian (Covenant)" dan Dominator - terjemahan Vulgate untuk "Adon"> yang bahasa Ibrani - (Malakhi iii. 1), mengapa dia tidak secaraterbuka> mengatakannya> > begitu? Jika dia dengan berani menyatakan bahwa itu bukan diasendiri> tetapi seorang Nabi lain yang adalah "Dominator" tersebut, maka> sesungguhnya pastilah sebuah tangan kriminal telah menghapus dan> mengganti kalimat-kalimat Jesus itu dari Injil yang asli. Dalam semua> peristiwa, adalah Injil-Injil itu yang harus bertanggung jawab atas> makna ganda dan ketidak jelasan. Tak dapat digambarkan kecuali sebagai> pengrusakan setani (diabolical) atas teks yang telah menyesatkan> milyaran orang Kristen selama begitu banyak abad. Jesus, apapun yang> beliau percaya sebagai yang beliau wakili, harus, untuk mengatakan> paling tidak, telah menunjukkan dirinya sendiri sebagai orang yang> berterus terang (straightforward) , dan telah dengan berterus terang> berkata: "Yahya adalah Eliyah yang telah diutus sebagai seorangbentara> untuk menyiapkan jalan bagiku!" Atau jika itu bukan masalahnya, maka> beliau pasti sudah membuat pernyataan berikut: "Yahya adalah Eliyahyang> telah> > diutus untuk menyiapkan jalan bagi Nabi Muhammad saw." Barangkaliini> sebagai akibat kecintaan Jesus untuk kegandaan makna (ambiguity).> Sebenaryalah ada beberapa kejadian - seperti diceriterakan dalam> Injil - di mana Jesus memberikan sebuah jawaban atau membuat sebuah> pernyataan yang tidak jelas and sama sekali tidak bisa dimengerti.> Dengan mengesampingkan hal ketuhanannya (his godhead), sebagai seorang> Nabi, tidak, bahkan sebagai seorang guru, beliau diharapkan sebagaiguru> dan pemimpin yang berterus terang.> > Pernyataan yang lain bahkan diliputi dengan misteri yang lebihpekat.> "Tiada laki-laki yang dilahirkan dari seorang wanita yang lebih besar> daripada Yahya Pembaptis," kata Jesus, "tetapi yang terkecil diKerajaan> Sorga adalah lebih besar daripada Yahya." Apakah Jesus bermaksud untuk> mengajarkan kepada kita bahwa Yahya Pembaptis dan semua Nabi dan> orang-orang beriman ada di luar Kerajaan Tuhan? Siapakah yang"terkecil"> yang "lebih besar" daripada Yahya, dan dengan sendirinya daripadasemua> orang-orang Tuhan yang ada sebelum Pembaptis? Apakah Jesus bermaksud> dengan "terkecil" itu dirinya sendiri, atau "yang terkecil" diantara> orang-orang Kristen yang telah dibaptis? Tidak mungkin itu dirinya> sendiri, karena pada masanya Kerajaan itu belum lagi berdiri di muka> bumi ini; kalau itu dia sendiri, maka dia tidak dapat menjadi "yang> terkecil" di dalamnya, karena dia adalah pendirinya. Gereja-gereja,atau> lebih tepat setiap gereja, ortodoks atau heterodoks, dari> > sudut pandang mereka sendiri yang janggal - telah menemukan> pemecahan yang sangat kompleks atau tidak masuk akal untuk masalahini;> dan pemecahan masalah itu ialah bahwa orang Kristen "yang terkecil"yang> telah dicuci dengan darah Jesus - melalui sakramen pembaptisan> menurut keyakinan Sacerdotal, atau melalu regenerasi tertenu menurut> takhayul Pengabar Injil - menjadi "lebih besar" daripada Pembaptis> dan semua bala tentara yang terdiri dari orang laki-laki maupun> perempuan yang suci, termasuk di dalamnya Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,Musa,> Daud, Eliyah, Daniel dan Yahya Pembaptis! Dan alasan atau bukti dari> akuan (claim) yang fantastik ini ialah bahwa orang-orang Kristen> betapapun berdosanya, bodohnya, rendahnya, miskinnya dia itu mungkin,> asalkan dia memiliki keyakinan pada Jesus sebagai Penyelamatnya,> mempunyai hak istimewa yang Nabi-Nabi suci menginginkannya namun tidak> bisa menikmati hak itu. Hak istimewa ini tidak terhitung banyaknya;> pemurnian> > dari dosa asal melalui pembaptisan Kristen; pengetahuan tentang> "Trinitas Yang Suci" (!!! hasha, astaghfirullaah! - Allah melarang> dan semoga mengampuninya) ; pemberian makan kepada tubuh dan darahJesus> dalam Sakramen Eucharist; kelembutan dalam membuat salib; hak istimewa> atas kunci Sorga dan Neraka yang diserahkan kepada Sovereign Pontiff> (Paus atau Uskup yang berkuasa?) dan ekstasi yang luar biasa dari kaum> Puritan, Quaker, Brethren, dan semua sekte yang disebut Nonconformist> yang, masing-masing menurut caranya sendiri, sementara mengaku berhak> atas hak istimewa dan prerogatif, semua sepakat bahwa setiap orang> Kristen yang baik itu pada Hari Kebangkitan akan menjadi gadis perawan> dan menyediakan dirinya sebagai pengantin wanita dari "Domba Tuhan"!> > Tidakkah anda berpikir bahwa orang-orang Kristen benar untuk> mempercayai bahwa "yang terkecil" di antara mereka "lebih besar"> daripada semua Nabi? Tidakkah anda berpendapat bahwa seorang biarawan> Patagonia yang kokoh kekar dan seorang biarawati penjara dari Paris> adalah lebih tinggi daripada Adam dan Hawa, karena misteri dariTrinitas> itu disingkapkan kepada orang-orang yang kebingungan ini dan tidak> kepada orang tua pertama kita yang hidup di Sorga Allah sebelum mereka> jatuh? Atau, tidakkah anda berpikir bahwa keyakinan sejenis ini adalah> paling tidak menarik dan paling tidak pantas dalam masa puncak ilmu> pengetahuan lanjut dan sivilisasi? Menyatakan bahwa seorang pangeran> Inggris atau seorang yatim piatu negro "lebih besar" daripada Yahya> Pembaptis karena mereka orang-orang Kristen, setidak-tidaknya, adalah> penuh rasa kebencian!> > Meskipun demikian semua kepercayaan dan iman yang bermacam-macam itu> berasal dari Perjanjian Baru dan dari kalimat-kalimat yang diletakkandi> mulut Jesus dan para apostelnya. Tetapi untuk kita orang Muslim ada> kilau cahaya yang menarik yang tertinggal dalam Injil; dan itu cukup> bagi kita untuk menemukan kebenaran tentang Jesus yang sesungguhnyadan> sepupunya Yohannan Ma'mdana atau Yahya Pembaptis.> >> > YAHYA PEMBAPTIS MERAMALKAN NABI MUHAMMAD SAW> >> >> > Menurut kesaksian Nabi Jesus, tidak ada seorang laki-laki yang> dilahirkan seorang perempuan yang pernah lebih besar daripada Yahya> Pembaptis. Tetapi "yang terkecil" di dalam Kerajaan Sorga lebih besar> daripada Yahya. Perbandingan yang dibuat oleh "Ruh Tuhan" (Ruhu'llah> = Jesus) itu adalah antara Yahya dan semua Nabi sebelumnya sebagaiopsir> dan administrator Kerajaan Sorga . Kini secara kronologis Nabi yang> terakhir akan menjadi yang terkecil dari antara semuanya, dia akan> menjadi junior-nya dan yang termuda. Kata "zira" dalam bahasa Aramiah,> seperti dalam bahasa Arab "saghir" berarti "sedikit atau kecil(little),> anak muda kecil (small young)." Versi Pshittha (Injil dalam bahasa> Syriac) memakai kata "zira atau z'eira" sebagai lawan kata "rabba"> untuk "besar, tua atau lama" (great, old). Setiap orang Kristen akan> mengakui bahwa Jesus bukanlah Nabi "yang terakhir," dan karenanyatidak> mungkin Jesus "yang terkecil." Bukan saja para Apostel yang> > dianugerahi dengan kemampuan meramal, tetapi juga banyak orang suci> lainnya dalam masa apostel mendapat anugerah hal serupa menurut kitab> Kejadian xi. 27-28; xiii. 1; xv. 32; xxi. 9-10, dsb.)!> >> > Dan karena kita tidak dapat menentukan mana dari antara Nabi-Nabi> Gereja yang banyak itu "yang terakhir", tentu saja kita terpaksa untuk> mencari di tempat lain seorang Nabi yang tak dapat dibantah lagisebagai> Yang Terakhir dan Penutup dari Daftar Para Nabi. Dapatkah kita> membayangkan adanya bukti yang lebih kuat dan lebih cemerlang yang> mengacu pada Nabi Muhammad saw daripada penggenapan atau pemenuhan,> dalam pribadinya yang suci, ramalan suci Jesus Kristus?> >> > Dalam daftar panjang keluarga nabi-nabi, tentu saja "yang termuda,"> "yang terkecil" adalah Nabi Muhammad saw; beliau adalah "Benjamin"dari> para Nabi; namun beliau adalah Sultan mereka, "Adon" mereka dan> "Kemuliaan" mereka. Mengingkari karakter serta sifat kenabian dan> apostolikal misi Nabi Muhammad saw merupakan pengingkaran yangmendasar> atas keseluruhan Wahyu Suci dan semua Nabi-Nabi yang berdakwahmengenai> hal itu. Karena (kalau misalnya) semua Nabi yang lain itu dikumpulkan> jadi satupun tidak akan dapat menyelesaikan karya raksasa yang telah> diselesaikan sendiri oleh Nabi Mekkah ini dalam waktu singkat selamadua> puluh tiga tahun misinya.> >> > Misteri pra-adanya ruh para Nabi tidak telah diungkapkan kepadakita,> tetapi setiap orang Islam sejati mempercayainya. Ruh pra-ada itulahyang> dengan kekuatan Kalimat Allah "Kun" ("Jadilah") seorang Sarah, seorang> Hanna, dan seorang Perawan Maryam Yang Diberkati telah melahirkanIshaq,> hingga Pembaptis dan Jesus. Ada beberapa nama lagi lainnya sepertiyang> dicatat oleh Perjanjian Lama, misalnya Samson, Jeremiah.> >> > Injil Barnabas melaporkan Jesus sebagai berkata mengenai Ruh Nabi> Muhammad saw yang beliau nyatakan telah diciptakan sebelum segala> sesuatu. Dari situlah kesaksian Pembaptis tentang Nabi itu yang beliau> ramalkan: "Dia yang datang sesudah aku telah jadi sebelum aku, karena> dia ada sebelum aku" (Yohanes i. 15).> >> > Tak ada gunanya menafsirkan kalimat-kalimat indah Pembaptis tentang> Nabi Muhammad saw sebagai mengacu pada Nabi Jesus seperti telah dicoba> oleh penulis Injil Keempat itu untuk berbuat demikian.> >> > Terdapat bab-bab yang patut dicatat tentang Yahya Pembaptis dalambuku> terkenal Ernest Renan "La vie de Jesu." Telah lama yang lalu dengan> hati-hati saya telah membaca buku itu. Kalau saja penulis Perancisyang> terpelajar itu memiliki pertimbangan sedikit saja terhadap pernyataan> Nabi Muhammad saw dalam dunia Nabi-Nabi, saya yakin bahwa penyelidikan> dan komentarnya yang mendalam itu akan telah membawa dia kepada> kesimpulan yang sama sekali lain. Dia seperti semua para pembangkangdan> pengritik Injil yang lainnya bukannya mencari kebenaran, tetapi telah> mengritik agama dengan sangat bermusuhan dan membawa pembacanya kepada> keragu-raguan.> >> > Saya berbahagia untuk mengatakan bahwa adalah hak istimewa saya,> dengan Rakhmat Allah, untuk memecahkan masalah, untuk membuka tabir> misteri yang telah menyelimuti logika dan pengertian yang sesungguhnya> dari "yang terkecil di dalam Kerajaan Sorga!"> >> >> > Yahya Pembaptis mengenal Nabi Muhammad saw sebagai superior danlebih> berkuasa daripada dirinya. Ungkapan berarti yang diucapkan kepada> khalayak Yahudi, "Dia yang datang sesudah aku" mengingatkan para> penulis, Farisi dan ahli hukum mereka akan ramalan kuno dari nenek> moyang mereka Nabi Yakub, di mana Nabi itu menggunakan gelar yang unik> "Shilokhah" untuk "Rasul Allah," sebuah sebutan yang seringdipergunakan> oleh Nabi Jesus untuk Nabi Muhammad saw sebagaimana tertulis dalamInjil> Barnabas. Pada waktu saya menulis artikel "Shiloh" 1) saya katakanbahwa> kata itu mungkin merupakan suatu korupsi kata "shiloukh" atau> "Shilokhah," 2) yang berarti Utusan Allah, tetapi saya tidak ingatbahwa> St Jerome juga telah memahami bentuk bahasa Ibrani dalam artian itu,> karena dia telah menterjemahkannya sebagai "qui mittendis est."> >> > Kita hanya memiliki abstrak dari khotbah Yahya dalam beberapa baris,> ditulis bukan oleh beliau tetapi oleh tangan yang tidak diketahuisiapa> punya - setidak-tidaknya tidak dalam bahasa asli beliau - dan> banyak mengalami kerusakan melalui para penulis (transcriber) dan> redaktur yang telah membuat murid-murid Jesus sebagai patung atautuhan.> Tetapi jika tiba saatnya kita membandingkan khotbah ini yang diucapkan> di belantara Judea dan di pantai Jordan dengan gaya lemah gemulai yang> indah, luwes, kefasihan dan kekuasaan yang begitu nyata dalam setiap> bait dan halaman dari Kitab Suci Al Qur'an, kita memahami arti dari> kalimat, "Dia lebih berkuasa daripada aku!"> >> > Ketika saya membayangkan sendiri Pembaptis pertapa itu berkhotbah> dengan suara keras ditengah belantara, atau di tepi sungai Jordan,> khalayak ramai yang terdiri dari orang-orang Yahudi yang beriman,dengan> sejarah keagamaan yang telah berusia kira-kira empat ribu tahun di> belakang mereka, dan kemudian membuat ikhtisar ringkas tentang carayang> tenang, tertib, dan khidmat dengan mana Nabi Muhammad saw mengucapkan> ayat-ayat langit dari Al Qur'an kepada orang-orang Arab yang tidak> beriman; dan, akhirnya, ketika saya periksa dan perhatikan akibat dari> dua khotbah itu terhadap para pendengarnya dan hasil akhirnya, saya> memahami besarnya perbedaan antara mereka berdua, dan arti kalimat:> "Beliau lebih berkuasa daripada aku!"> >> > Ketika saya merenungkan penangkapan dan pemenjaraan Pembaptis yangtak> berdaya itu oleh Herod Antipas 3) dan pemenggalan kepalanya yang kejam-> atau ketika saya periksa ceritera Injil yang membingungkan tetapi> menyedihkan tentang penebusan dosa Jesus (Judas Ischariot) olehPilatus,> pemahkotaan kepalanya dengan duri oleh Herod, dan kemalangan terhadap> Calvary - dan lalu memutar mata saya melihat Adon Yang Agung, Sultan> Para Nabi, masuk ke Mekkah dengan penuh kemenangan, pemusnahan> menyeluruh atas semua berhala-berhala kuno dan pensucian Kaaba yang> suci; terhadap pemandangan yang penuh sensasi atas musuh yangmematikan> yang ditaklukkan dan yang dikepalai oleh Abu Sufyan di kaki Shilohah,> Nabi Allah, yang berjaya - memohon pengampunan dan membuat pengakuan> kalimat shahadat; dan terhadap penyembahan yang mulia, ketaatan, dan> khotbah akhir Penutup Nabi dalam kalimat Suci yang khidmat ini: " Al> yauma akmaltu lakum dinakum." yang artinya: "Pada hari ini telah> > Aku sempurnakan agamamu bagimu, dan telah Aku cukupkan nikmatKu> bagimu. Dan telah Aku pilih Islam sebagai agamamu..." (Al Qur'an 2 :> 3). Kemudian saya mengerti bahwa Al Qur'an itu merupakan bobot dannilai> dari pengakuan Pembaptis, bahwa "Beliau lebih berkuasa daripada aku!"> >> > "Kemarahan yang akan datang." Pernahkah anda bertemu dengan suatu> tafsir yang sensible, berdasarkan hukum dan meyakinkan atas ungkapanini> dalam banyak komentar atas Injil? Apa maksud Yahya, atau apa yangbeliau> inginkan agar pendengarnya mengerti, dengan ungkapan: "Perhatikanlah> kapak itu telah diletakkan pada akar pohon itu"? Atau ucapannya: "Dia> memegang (van) barisan depan (?) di tangannya untuk membersihkanlantai> pintu masuk"? Atau ketika beliau mengurangi arti "Anak-anak Ibrahim"> menjadi tidak berarti apa-apa?> >> > Saya tidak akan menahan anda mengenai tingkah laku (ucapan) yanganeh> dari para komentator, karena mereka itu semua hanya lamunan yang baik> Yahya maupun pendengarnya tidak pernah memimpikannya. Mungkinkah Yahya> mengajarkan pada orang-orang Farisi yang sombong, dan orang-orangSaduki> yang rasionalistik 4) yang mengingkari kebangkitan fisik, yang padahari> pengadilan akhir Jesus orang dari Nazareth akan meluapkan kegusarannya> terhadap mereka dan membakar mereka seperti pohon yang tidak berbuahdan> seperti sekam dalam api Neraka? Tidak ada satu katapun dalam semua> literatur Kitab-Kitab Injil tentang kebangkitan fisik atau tentang api> Neraka. Tulisan-tulisan Talmud ini penuh dengan bahan-bahan yang> menyangkut ilmu akhirat (eschatological material) yang sangat mirip> dengan ilmu orang Zardusi, namun tidak memiliki asal yang berbedadalam> buku-buku kanon.> >> > Nabi (yang berdakwah) tentang pertobatan dosa dan berita-berita baik> itu tidak berbicara tentang kemarahan yang jauh dan tidak tertentuyang> pasti menunggu orang-orang yang tidak beriman dan tidak saleh, tetapi> mengenai kemalangan yang dekat dan segera atas bangsa Yahudi. Beliau> mengancam dengan kemarahan Tuhan yang menanti orang-orang itu bila> mereka tetap dalam dosanya dan penolakannya atas misi beliau dan misi> koleganya, Nabi Jesus Kristus. Kemalangan yang akan tiba itu adalah> berupa penghancuran Jeruzalem dan pembubaran final Israel yang> berlangsung selama kurang lebih tiga puluh tahun sesudahnya selamamasa> hidup banyak dari pendengar-pendengar beliau. Keduanya, Yahya danJesus,> mengumumkan perihal akan datangnya Nabi Agung Allah, yang Patriarch> Yakub telah menyatakannya dengan gelar sebutan Shiloha, dan bahwa pada> saat kebangkitannya seluruh hak-hak istimewa dan kekuasaan kenabiandan> kerajaan akan diambil dari tangan orang Yahudi; dan benarlah> > bahwa yang demikian itu telah terjadi kira-kira enam abad kemudian,> ketika benteng terakhir mereka di Hijaz diratakan dengan tanah dan> kerajaan-kerajaan mereka dimusnahkan oleh Nabi Muhammad saw. Kekuasaan> Romawi yang mendominasi semakin meningkat di Syria dan Palestina> mengancam otonomi quasi orang-orang Yahudi, dan arus emigrasi orang> Yahudi telah mulai. Berdasarkan ceritera inilah bahwa pendeta itu> bertanya: "Siapa yang memberi tahu engkau untuk lari dari kemarahanyang> akan datang?" Mereka diingatkan dan dianjurkan dengan sangat untuk> menghasilkan buah-buahan dan panen yang baik melalui pertobatan dosadan> iman kepada Utusan Tuhan yang sejati, terutama kepada Rasul Allah,yang> benar-benar Pemimpin yang sejati, terakhir dan sangat berkuasa.> >> >> > Orang-orang Yahudi dan Kristen selalu menuduh Nabi Muhammad sawtelah> membangkitkan agama Islam melalui kekuatan, pemaksaan, dan pedang.Para> Muslim modern telah selalu berusaha untuk menolak tuduhan ini. Namunini> tidak berarti mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw tidak pernah> mempergunakan pedangnya. Beliau harus menggunakannya untuk> mempertahankan Asma Allah. Setiap kesabaran pasti ada batasnya, setiap> kebaikan hati ada akhirnya. Bukan karena Kesabaran dan Kebaikan Allah> itu terbatas; bersamaNya semuanya terselesaikan, didefinisikan dan> ditetapkan. Kesempatan dan waktu yang diberikan melalui kemurahanAllah> kepada orang-orang Yahudi, orang-orang Arab, dan "Gentiles" -> orang-orang non- Yahudi atau Arab (Gentiles = kafir) - telahberlangsung> lebih dari empat ribu tahun. Hanya sesudah habisnya masa itu Allah> mengutus Nabi Muhammad saw yang dicintaiNya dengan kekuasaan, kekuatan> dan pedang, dengan api dan semangat, untuk menangani orang-orang tidak> beriman> > yang jahat, anak-anak Ibrahim yang tidak tahu berterima kasih -> kedua-duanya kaum Ismail dan Israel - dan untuk menangani kekuatan> setan, sekali dan untuk selamanya.> >> >> > Seluruh Perjanjian Lama adalah sebuah kisah tentang teokrasi dan> penyembahan berhala. Di sana sini ada sedikit sinar Islam - yaituAgama> Allah - bercahaya di Jeruzalem dan di Mekkah; tetapi selalu ditindas> oleh kekuatan setan. Empat Binatang yang kejam harus ada dan> menginjak-injak di bawah kakinya sejumlah besar orang-orang beriman> kepada Allah. Kemudian datanglah Nabi Muhammad saw untuk menghancurkan> dan membunuh Ular Naga berbisa dan memberikan kepadanya gelar yanghina> "Iblis" - Setan yang telah terusir. Sudah barang tentu bahwa Nabi> Muhammad saw adalah seorang Nabi yang berjuang, namun obyek> perjuangannya adalah kemenangan dan bukan pembalasan, mengalahkanmusuh> dan bukan membasminya, dan dalam satu kalimat, untuk menegakkan Agama> Islam sebagai Kerajaan Tuhan di muka bumi. Sebenarnyalah, ketika Orang> Yang Berteriak (Yahya) menyeru dengan suara lantang di padang pasir:> "Siapkan jalan Allah (Lord), dan luruskan jalanNya (Allah)," beliau> sedang> > menyinggung Agama Allah dalam bentuk Kerajaan yang semakin dekat.> Tujuh abad sebelumnya, Nabi Yesaya telah berseru dan menyatakankalimat> yang sama (Yesaya xl. 1-4); dan beberapa abad kemudian Allah Sendiri> membuka jalan bagi Cyrus dengan menaikkan dan mengisi setiap lembah,dan> dengan merendahkan setiap bukit dan gunung, untuk memudahkanpenaklukan> dan bergerak cepat (xlv. 1-3). Sejarah berulang sendiri, kata mereka;> bahasa dan artinya sama dalam kedua hal tersebut di atas, yang pertama> menjadi prototipe yang kemudian. Allah telah melicinkan jalan bagi> Cyrus, menaklukkan musuh-musuhnya kepada penakluk dari Persia karena> RumahNya di Jeruzalem dan ummat pilihanNya dalam tawanan. Sekaranglagi> Dia mengulangi petunjuk suciNya yang sama, namun dalam skala yanglebih> besar dan luas. Sebelum syiar Nabi Muhammad saw, berhala dan kepalsuan> menghilang; di hadapan pedangnya kerajaan-kerajaan berjatuhan; dan> anak-anak Kerajaan Allah menjadi sama derajatnya dan> > membentuk sebuah kumpulan "orang-orang kudus dari Yang Maha Tinggi."> Karena hanya di dalam Islam bahwa semua orang beriman itu sama> kedudukannya, tidak ada pendeta, tak ada sakramen; tidak ada Muslimyang> tinggi seperti bukit, atau rendah seperti sebuah lembah; tak ada kasta> atau perbedaan rasial dan tingkat. Semua orang beriman adalah satu,> kecuali dalam kebajikan dan kesalehan, di mana mereka dapat saling> melampaui. Hanya agama Islam yang tidak mengakui mahluk yang manapun,> betapapun besar dan sucinya, sebagai seorang perantara yang mutlak> antara Tuhan dan manusia.> > Disalin dari buku karya : Mualaf> > PROFESOR DAVID BENJAMIN KELDANI B.D.> > (Wafat 1940) Dahulu Uskup Uramiah, Kaldea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar